Sitapic adalah obat antidiabetes berbahan aktif sitagliptin. Sitapic bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Dengan penggunaan rutin sesuai anjuran dokter, obat ini dapat menekan risiko terjadinya komplikasi diabetes, mulai dari gagal ginjal hingga stroke.

Tiap kaplet Sitapic mengandung 100 mg sitagliptin. Zat aktif obat ini bekerja dengan cara meningkatkan pelepasan hormon insulin, terutama setelah makan. Cara kerja tersebut dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Sitapic Kaplet

Sitapic bisa digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain yang tergolong antidiabetes, seperti metformin, insulin suntik, atau sulfonilurea

Sitapic bisa dibeli dengan resep biasa maupun resep digital yang didapatkan setelah konsultasi online dengan dokter lewat chat.

Apa Itu Sitapic

Bahan aktif Sitagliptin
Golongan Obat resep
Kategori Antidiabetes golongan penghambat DPP-4 (dipeptidyl peptidase 4 inhibitors)
Manfaat Mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Digunakan oleh Dewasa
Sitapic untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko sitagliptin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan  dokter terkait penggunaan obat ini.
Sitapic untuk ibu menyusui Tanyakan kepada dokter mengenai obat antidiabetes lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Kaplet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Sitapic

Meskipun obat ini dapat menurunkan gula darah, Sitapic tidak dapat digunakan untuk mengatasi hiperglikemia pada diabetes tipe 1 atau ketoasidosis diabetikHal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan diabetes tipe 2 dengan Sitapic adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Sitapic tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap sitagliptin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami angioedema setelah menggunakan obat lain yang tergolong penghambat DPP-4 (dipeptidyl peptidase 4 inhibitors), seperti linagliptin.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit ginjal atau sedang menjalani cuci darah.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Sitapic jika Anda sedang menderita pankreatitis, batu empedu, trigliserida tinggi, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung, termasuk gagal jantung.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Sitapic jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol, kesulitan mengurangi konsumsi minuman beralkohol, atau kecanduan alkohol.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan kepada dokter mengenai semua obat yang sedang Anda gunakan, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Sitapic jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan jika timbul tanda gula darah rendah setelah menggunakan Sitapic bersama insulin suntik atau obat lain dari golongan sulfonilurea. Pastikan kondisi Anda benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Sitapic.

Dosis dan Aturan Pakai Sitapic

Dosis Sitapic untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 adalah 1 kaplet, 1 kali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis berdasarkan kondisi kesehatan dan obat lain yang sedang dikonsumsi oleh pasien.

Cara Menggunakan Sitapic dengan Benar

Gunakanlah Sitapic sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Agar pengobatan maksimal, pastikan Anda mengikuti panduan penggunaan Sitapic berikut ini:

  • Sitapic dapat diminum sebelum atau sesudah makan. 
  • Telan kaplet Sitapic secara utuh dengan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus kaplet.
  • Usahakan untuk mengonsumsi Sitapic pada jam yang sama setiap harinya. Bila perlu, pasang alarm di ponsel untuk mengingatkan jadwal konsumsi obat.
  • Jika Anda lupa menggunakan Sitapic, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Penggunaan Sitapic bersama sulfonilurea atau insulin suntik bisa menyebabkan hipoglikemia. Untuk mencegahnya, konsumsi makanan bergizi seimbang dengan jadwal yang teratur. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gizi melalui konsultasi online mengenai pola dan jenis makanan yang sesuai untuk Anda.
  • Lakukan olahraga intensitas ringan–sedang setidaknya 20–30 menit setiap harinya. Namun, jangan lakukan olahraga berat tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter. Selama menggunakan Sitapic, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan gula darah, seperti HbA1c secara berkala. Tujuannya adalah agar dokter dapat memantau efektivitas obat dan menentukan apakah dosis obat perlu diubah.
  • Beri tahu dokter jika mengalami cedera berat atau gejala infeksi, seperti demam, batuk, pilek, diare, dan nyeri tenggorokan, selama menggunakan Sitapic. Kondisi tersebut dapat menurunkan atau justru menaikkan kadar gula darah. Bila perlu, dokter akan menyesuaikan dosis Sitapic dengan kondisi Anda.
  • Simpan Sitapic di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Sitapic dengan Obat Lain

Efek interaksi yang dapat terjadi jika produk sitagliptin, seperti Sitapic, digunakan bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya kadar gula darah rendah (hipoglikemia) jika dikombinasikan dengan insulin suntik atau antidiabetes sulfonilurea, seperti glimepiride
  • Peningkatan kadar digoxin dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari digoxin
  • Penurunan efektivitas Sitapic jika digunakan dengan furosemide

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat lain bersama Sitapic.

Efek Samping dan Bahaya Sitapic

Efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan Sitapic adalah:

  • Sakit kepala
  • Pilek, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan
  • Mual atau muntah
  • Sembelit atau malah diare
  • Nyeri otot

Hubungi dokter lewat chat jika efek samping yang muncul tidak membaik atau makin berat. Melalui layanan tersebut, dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.

Penting untuk diingat, penggunaan Sitapic bersama insulin suntik atau obat dari golongan sulfonilurea, seperti glimepiride, dapat menimbulkan hipoglikemia. Konsumsilah makanan yang mengandung gula, seperti permen, madu, atau teh manis, jika Anda merasakan beberapa gejala berikut:

Apabila gejala hipoglikemia belum membaik setelah 3 kali konsumsi makanan yang mengandung gula, segeralah ke IGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Jangan tunda untuk menemui dokter jika muncul gejala alergi obat atau efek samping yang mengganggu, termasuk:

  • Nyeri sendi yang makin berat hingga sulit untuk bergerak
  • Sesak napas yang tidak hilang meski sudah berbaring atau beristirahat, pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki, berat badan naik secara drastis
  • Ruam kulit yang gatal dan luka lepuh yang besar dan diikuti dengan demam
  • Nyeri perut yang menyebar hingga punggung, perut membengkak dan sakit bila disentuh, kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Kesulitan untuk memulai berkemih, urine keruh atau bercampur darah, urine yang keluar saat buang air kecil makin sedikit atau malah tidak keluar sama sekali, nyeri saat buang air kecil, pembengkakan pada tungkai

Buat janji temu dengan dokter kini tidak makan waktu. Cukup buka ALODOKTER, pilih dokter sesuai kebutuhan, dan atur janji tanpa keluar rumah.