Dolgesik adalah obat analgetik atau pereda nyeri yang mengandung bahan aktif tramadol. Obat ini termasuk golongan opioid dan digunakan untuk mengatasi rasa sakit sedang hingga berat. Dolgesik tersedia dalam bentuk suntik dan kapsul.
Tramadol dalam Dolgesik bekerja dengan cara menghambat penghantaran sinyal nyeri di sistem saraf pusat. Dengan cara kerja kandungan di dalamnya, Dolgesik dapat meredakan keluhan rasa sakit yang tergolong sedang hingga berat.

Dolgesik biasanya baru diresepkan oleh dokter bila jenis obat pereda nyeri lain kurang efektif untuk mengurangi rasa sakit yang dialami oleh pasien. Selain itu, obat ini tidak untuk penggunaan jangka panjang tanpa arahan dari dokter.
Produk Dolgesik
Dolgesik hadir dalam bentuk kapsul dan suntik dengan rincian berikut:
- Dolgesik 50 mg kapsul, yang memiliki kandungan 50 mg tramadol tiap kapsulnya
- Dolgesik 100 mg suntik, dengan kandungan 100 mg tramadol per 2 ml ampul
Apa Itu Dolgesik
| Bahan aktif | Tramadol |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Obat pereda nyeri golongan opioid |
| Manfaat | Meringankan keluhan rasa sakit yang tergolong sedang hingga berat, misalnya akibat efek samping operasi, pascapersalinan, nyeri otot dan sendi, serta karena kanker dan nyeri saraf |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
| Dolgesik untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan bila besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Dolgesik untuk ibu menyusui | Hindari penggunaan obat dengan kandungan tramadol, termasuk Dolgesik, selama menyusui. Diskusikan bersama dokter mengenai pilihan obat pereda nyeri yang lebih aman digunakan oleh ibu menyusui. |
| Bentuk obat | Kapsul dan suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Dolgesik
Hindari penggunaan obat yang mengandung tramadol, termasuk Dolgesik, melebihi dosis yang dianjurkan oleh dokter karena dapat menyebabkan ketergantungan, overdosis, bahkan kematian.
Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan beberapa hal penting berikut:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Dolgesik tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap tramadol.
- Jangan menggunakan Dolgesik apabila Anda sedang atau baru saja menggunakan obat golongan MAOI dalam 14 hari terakhir.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda mengalami penyumbatan usus atau lambung, ileus paralitik, asma yang sering kambuh, atau penyakit saluran pernapasan yang berat. Dolgesik tidak disarankan untuk pasien dengan kondisi tersebut.
- Bicarakan dengan dokter perihal penggunaan Dolgesik jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit pada kantong empedu, cedera kepala, sulit buang air kecil, penyakit liver, penyakit pankreas, sleep apnea, penyakit tiroid, diabetes, penyakit ginjal, epilepsi, atau kejang.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki gangguan mental, terutama bila sampai berpikiran atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat tertentu, termasuk obat penenang, suplemen, atau produk herbal apa pun. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Dolgesik jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan Dolgesik. Hal ini untuk menghindari risiko terjadinya efek samping yang berakibat fatal. Informasikan juga jika Anda mengalami kecanduan alkohol.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Dolgesik.
Dosis dan Aturan Pakai Dolgesik
Dosis umum pemberian Dolgesik untuk meringankan nyeri sedang sampai berat berdasarkan sediaan obat dan usia pasien adalah:
Dolgesik kapsul
- Dewasa dan anak usia ≥12: 50–100 mg, setiap 4–6 jam. Dosis maksimal 400 mg per hari.
- Lansia: Dosis dimulai dari yang paling rendah, lalu disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Dolgesik suntik
Dosis Dolgesik suntik akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Dolgesik suntik dapat diberikan oleh dokter atau tenaga medis dengan pengawasan dokter di rumah sakit. Dolgesik suntik diberikan ke bawah kulit (subkutan/SC), otot (intramuskular/IM), atau pembuluh darah vena (intravena/IV).
Cara Menggunakan Dolgesik dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Dolgesik kapsul. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Untuk Dolgesik bentuk kapsul, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:
- Dolgesik bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan kapsul obat secara utuh dengan air putih tanpa dibelah atau digerus terlebih dahulu.
- Apabila lupa mengonsumsi Dolgesik, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan berhenti minum Dolgesik tanpa arahan dokter, terutama setelah pemakaian jangka panjang.
- Menghentikan penggunaan Dolgesik secara mendadak bisa menimbulkan gejala putus obat, seperti gelisah, mudah marah, perubahan perilaku yang drastis, muncul pikiran untuk bunuh diri, nyeri otot, diare, atau keringat berlebih.
- Segera temui dokter jika mengalami gejala sindrom putus obat setelah berhenti menggunakan Dolgesik.
- Simpan Dolgesik di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Dolgesik yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Dolgesik dengan Obat Lain
Penggunaan obat yang mengandung tramadol, termasuk Dolgesik, bersama obat tertentu bisa menimbulkan efek interaksi, seperti:
- Peningkatan risiko terjadinya kejang atau sindrom serotonin bila digunakan bersama antidepresan golongan SSRI atau SNRI, bupropion, mirtazapine, antipsikotik, maupun trisiklik
- Peningkatan risiko terjadinya kantuk berat, gangguan pernapasan, penurunan kesadaran, bahkan koma, jika digunakan dengan obat penenang golongan benzodiazepine
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin yang fatal jika digunakan dengan obat golongan MAOI
- Penurunan efektivitas Dolgesik bila digunakan bersama naloxone, carbamazepine, atau rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau memar jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
Agar aman, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Dolgesik bersama obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal.
Efek Samping dan Bahaya Dolgesik
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan Dolgesik antara lain:
- Pusing atau sakit kepala
- Mual atau muntah
- Sembelit
- Kantuk
- Mulut kering
- Gatal-gatal
- Sakit maag
Sampaikan kepada dokter lewat Chat Bersama Dokter jika timbul efek samping di atas dan sangat mengganggu. Dokter akan memberikan saran atau pengobatan awal untuk meredakan keluhan tersebut.
Segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat bila terjadi reaksi alergi obat atau gejala sindrom serotonin, seperti:
- Detak jantung cepat, halusinasi, pusing parah
- Mual dan muntah yang tidak kunjung berhenti
- Diare
- Otot berkedut
- Demam
- Kehilangan koordinasi tubuh
- Gelisah atau mudah tersinggung