Farsifen Plus adalah obat penghilang nyeri yang cocok untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri haid. Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan demam, misalnya demam setelah vaksinasi. Farsifen Plus dapat ditemukan dalam sediaan kaplet.
Farsifen Plus merupakan varian produk Farsifen. Dalam satu kaplet Farsifen Plus, terkandung 200 mg ibuprofen, 350 mg paracetamol, dan 50 mg kafein.
Ibuprofen pada Farsifen Plus bekerja menghambat pembentukan prostaglandin yang memicu timbulnya nyeri dan demam. Sementara itu, paracetamol bekerja langsung di bagian otak yang mengendalikan nyeri dan suhu tubuh. Kafein dalam obat ini berguna untuk meningkatkan efektivitas paracetamol dalam meredakan nyeri dan demam.
Farsifen Plus Kaplet tergolong sebagai obat bebas terbatas. Meski bisa dibeli tanpa resep dokter, obat ini memiliki aturan khusus yang tetap harus diikuti.
Apa Itu Farsifen Plus
Bahan aktif | Ibuprofen, paracetamol, dan kafein |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Analgetik-antipiretik/obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) |
Manfaat | Meredakan nyeri ringan hingga sedang |
Menurunkan demam | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak >12 tahun |
Farsifen Plus untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping ibuprofen terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Usia kehamilan ≥20 minggu | |
Kategori D: Ada bukti bahwa ibuprofen berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
Farsifen Plus untuk ibu menyusui | Obat pereda nyeri dan penurun demam berbahan aktif ibuprofen dan paracetamol, seperti Farsifen Plus, aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter. |
Bentuk obat | Kaplet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Farsifen Plus
Farsifen Plus tidak boleh konsumsi sembarangan. Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Farsifen Plus yaitu:
- Jangan menggunakan Farsifen Plus jika Anda alergi terhadap bahan aktif obat ini. Bila ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sebelum menggunakan Farsifen Plus.
- Hindari konsumsi Farsifen Plus jika Anda pernah mengalami serangan asma, biduran, atau reaksi alergi yang berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dari golongan NSAID, seperti asam mefenamat atau diclofenac.
- Jangan menggunakan Farsifen Plus jika Anda sedang mengalami tukak lambung, tukak usus dua belas jari (ulkus duodenum), perdarahan saluran cerna, gagal hati, atau gagal jantung parah.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Farsifen Plus jika Anda berencana atau baru-baru ini menjalani operasi. Obat yang mengandung ibuprofen tidak boleh digunakan untuk mengatasi nyeri sebelum atau sesudah operasi bypass jantung karena bisa memicu serangan jantung atau stroke.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Farsifen Plus jika Anda sedang atau pernah mengalami heartburn berulang, radang usus, lupus, penyakit ginjal, penyakit liver, gangguan pembekuan darah, anemia, polip hidung, atau edema.
- Mintalah saran dokter perihal konsumsi Farsifen Plus jika Anda menderita penyakit jantung maupun stroke, atau kondisi lain yang bisa menyebabkan penyakit tersebut, termasuk kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, atau kebiasaan merokok. Informasikan juga jika Anda baru-baru ini mengalami serangan jantung.
- Hindari penggunaan Farsifen Plus tanpa anjuran dokter jika Anda sedang hamil, mungkin sedang hamil, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan mengenai penggunaan Farsifen Plus ke dokter jika Anda mengonsumsi minuman beralkohol setiap hari atau menderita kecanduan alkohol.
- Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat nyeri dan demam yang mengandung kafein jika Anda menderita glaukoma, gangguan kecemasan, diabetes, gangguan bipolar, epilepsi, penyakit Parkinson, atau gangguan perdarahan, seperti hemofilia.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Farsifen Plus jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk kortikosteroid, antikoagulan, antiplatelet, suplemen, dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Farsifen Plus. Kandungan obat ini dapat menyebabkan kulit lebih mudah terbakar sinar matahari. Gunakan tabir surya dan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Farsifen Plus agar tidak timbul perdarahan saluran pencernaan dan gangguan liver.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Farsifen Plus.
Dosis dan Aturan Pakai Farsifen Plus
Farsifen Plus hanya boleh digunakan orang dewasa atau anak usia >12 tahun. Dosis Farsifen Plus sebagai obat pereda nyeri dan penurun demam adalah 1 kaplet, 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Farsifen Plus dengan Benar
Konsumsilah Farsifen Plus sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan Farsifen Plus melebihi dosis yang dianjurkan atau menggunakannya bersama obat lain yang juga mengandung ibuprofen maupun paracetamol.
Ikutilah panduan penggunaan Farsifen Plus berikut ini agar efek pengobatan maksimal:
- Konsumsilah Farsifen Plus setelah makan guna mencegah timbulnya sakit maag.
- Telan kaplet Farsifen Plus dengan air putih atau susu.
- Hentikan penggunaan Farsifen jika demam atau nyeri sudah mereda. Obat penurun panas dan pereda nyeri, seperti Farsifen Plus, tidak untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.
- Bila demam belum membaik setelah 3 hari atau nyeri belum mereda setelah 7 hari, hentikan konsumsi Farsifen Plus dan berkonsultasilah ke dokter.
- Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda setiap hari dengan menggunakan tensimeter, terutama jika memiliki hipertensi. Laporkan kepada dokter jika tekanan darah terlalu tinggi. Penggunaan obat berbahan ibuprofen bisa meningkatkan tekanan darah.
- Simpan Farsifen Plus di tempat bersuhu ruangan serta terhindar dari panas dan lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan minum tablet Farsifen Plus yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Farsifen Plus dengan Obat Lain
Kandungan obat pada Farsifen Plus dapat berinteraksi dengan obat tertentu saat digunakan secara bersamaan. Efek interaksi yang bisa terjadi dari ibuprofen meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan di lambung dan usus jika digunakan bersama obat lain dari kelompok NSAID, antidepresan jenis SSRI, kortikosteroid, atau antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping ibuprofen jika digunakan dengan fluconazole atau voriconazole
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping methotrexate, lithium, antibiotik golongan aminoglikosida, atau digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama obat antibiotik golongan quinolone
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat antidiabetes golongan sulfonilurea
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama zidovudine
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi, termasuk ACE inhibitor, diuretik, angiotensin II receptor blocker (ARB), dalam menurunkan tekanan darah
Sementara itu, paracetamol dan kafein di dalam Farsifen Plus dapat menyebabkan interaksi obat berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika digunakan bersama metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid
- Peningkatan kadar chloramphenicol atau busulfan di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping
- Peningkatan risiko timbulnya sakit kepala dan jantung berdebar jika kafein dalam obat ini digunakan bersama cimetidine, antibiotik golongan quinolone, disulfiram, fluvoxamine, atau obat yang mengandung estrogen
- Peningkatan risiko timbulnya perdarahan jika kafein dalam obat ini digunakan dengan obat antikoagulan atau antiplatelet
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
- Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Farsifen Plus.
Efek Samping dan Bahaya Farsifen Plus
Efek samping yang bisa terjadi akibat konsumsi Farsifen Plus adalah mual, muntah, nyeri lambung, atau ruam kulit. Pada sebagian orang, penggunaan obat yang mengandung ibuprofen bisa menimbulkan keluhan berikut ini:
- Sakit perut
- Diare atau malah sembelit
- Pusing
Hubungi dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau bertambah parah. Guna mendapatkan penanganan awal yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Meski jarang terjadi, konsumsi obat nyeri berbahan ibuprofen bisa menimbulkan reaksi alergi, atau efek samping serius berikut ini:
- Perdarahan saluran cerna, yang gejalanya meliputi muntah darah, muntah hitam seperti ampas kopi, BAB berdarah, atau tinja berwarna hitam seperti aspal
- Krisis hipertensi, yang gejalanya berupa sakit kepala hebat, pusing berat seperti akan pingsan, telinga berdenging, linglung, penglihatan buram, jantung berdebar, mimisan
- Sakit kepala parah yang datang tiba-tiba, bicara cadel dan tidak beraturan, atau lumpuh sebelah badan
- Nyeri dada sebelah kiri seperti tertekan atau tertindih, yang dapat menjalar ke daerah leher, rahang, lengan, atau punggung; keringat dingin
- Sesak napas yang tidak hilang meski sudah istirahat, berat badan naik drastis dalam waktu singkat, bengkak di tungkai atau kaki, lelah yang luar biasa
- Ruam kulit berwarna kemerahan atau keunguan yang mengelupas, luka lepuh di kulit, mulut, hidung, dan area kelamin
- Mudah memar atau perdarahan yang sulit berhenti maupun tanpa sebab yang jelas
- Gangguan liver, yang gejalanya meliputi urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti dempul, pembengkakan di tungkai (edema), kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan
- Gejala gangguan ginjal, seperti jarang berkemih, urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali.
- Gejala anemia, antara lain kulit pucat, tubuh terasa lemas, tangan dan kaki terasa dingin, atau pusing
- Gangguan penglihatan, misalnya penglihatan buram, penurunan kemampuan melihat, kesulitan membedakan warna atau buta warna
Apabila Anda mengalami efek samping berat tersebut atau reaksi alergi obat, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.