Ada beberapa jenis suplemen yang terbukti baik dalam membantu menurunkan kadar kolesterol. Untuk mengetahui apa saja jenis suplemen tersebut, mari simak pembahasannya dalam artikel ini.

Mengendalikan kolesterol dapat menurunkan risiko terjadinya kematian akibat penyakit jantung. Prinsip pengobatan kolesterol tinggi adalah menjalani gaya hidup sehat maupun menggunakan obat-obatan, termasuk suplemen penurun kolesterol.

10 Jenis Kandungan dalam Suplemen untuk Menurunkan Kolesterol - Alodokter

Suplemen untuk menurunkan kolesterol dapat dikonsumsi oleh pasien dengan kenaikan kolesterol yang ringan atau sebagai alternatif penurun kolesterol tanpa obat, alih-alih menggunakan obat resep yang banyak menimbulkan efek samping.

Suplemen untuk Menurunkan Kolesterol

Berikut ini adalah beberapa kandungan dan jenis suplemen untuk menurunkan kolesterol yang diyakini efektif:

1. Minyak ikan

Minyak ikan merupakan salah satu pilihan suplemen untuk menurunkan kolesterol yang bisa Anda konsumsi. Kandungan omega-3 dalam minyak ikan dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Mengonsumsi minyak ikan sebanyak 250 mg/hari juga diketahui dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

American Heart Association merekomendasikan pasien dengan trigliserida tinggi untuk mengonsumsi 4 gram omega-3 setiap harinya. Namun, suplemen minyak ikan sebaiknya dihindari oleh orang dengan riwayat alergi makanan laut atau orang yang memiliki GERD karena suplemen ini memicu gejala naiknya asam lambung.

2. Serat psyllium

Serat terbukti bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Sayur, buah, dan gandum tetaplah sumber serat yang terbaik. Namun, apabila kolesterol masih tinggi meskipun pola makan sudah baik, konsumsi suplemen psyllium dapat membantu.

3. Suplemen protein kedelai (soy protein)

Mengonsumsi suplemen protein kedelai atau soy protein diketahui dapat menurunkan kadar LDL dan kolesterol total dalam darah. Manfaat tersebut diperoleh dari banyaknya kandungan gizi dalam kedelai, seperti protein, lemak nabati (sterol), dan serat yang dapat mengurangi penyerapan lemak di dalam tubuh.

4. Coenzyme Q10 (CoQ10)

Penelitian mengenai manfaat suplemen coenzyme Q10 pada manusia menunjukkan bahwa suplemen ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Meskipun jarang terjadi, efek samping yang mungkin saja dialami setelah penggunaan suplemen ini adalah mual, diare, sakit kepala, dan ruam kulit.

5. Niacin (vitamin B3)

Niacin merupakan salah satu jenis vitamin B yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dosis vitamin B3 yang dianjurkan adalah 2–3 gram per hari.

Efek samping dari penggunaan suplemen yang mengandung niacin adalah gangguan pencernaan, nyeri otot, dan ruam di kulit. Suplemen ini tidak dianjurkan bagi orang yang pernah atau sedang menderita tukak lambung, penyakit liver yang kronis, dan penyakit asam urat.

6. Barley

Barley atau jelai adalah salah satu jenis biji-bijian dari golongan gandum. Jenis biji-bijian yang satu ini dianggap sebagai suplemen untuk menurunkan kolesterol karena khasiatnya dalam menurunkan kadar kolesterol total. Tidak hanya itu, barley juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan saluran cerna. Barley juga bisa dipanggang untuk dijadikan teh barley yang memiliki banyak manfaat.

7. Ekstrak teh hijau

Selain diminum langsung, teh hijau juga dapat dijumpai dalam bentuk suplemen untuk menurunkan kolesterol. Teh yang banyak dikonsumsi di Jepang ini bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL. Meski begitu, konsumsi teh hijau dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti mual, muntah, kembung, atau diare.

8. Beras merah fermentasi (red yeast rice)

Suplemen dengan kandungan beras merah kerap dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol. Beras merah diyakini dapat menurunkan kadar LDL dan kolesterol total. Hal ini karena kandungan pada beras merah fermentasi memiliki cara kerja yang mirip dengan obat penurun kolesterol golongan statin.

9. Bawang putih

Terdapat perbedaan pendapat terkait khasiat suplemen bawang putih dalam menurunkan kolesterol. Namun, tidak ada salahnya untuk coba mengonsumsi bawang putih sebagai suplemen untuk menurunkan kolesterol.

Sejauh ini, bawang putih dianggap dapat menurunkan kolesterol karena mengandung senyawa bernama allicin yang mampu menghambat produksi LDL di organ hati.

10. Probiotik

Selain bermanfaat untuk kesehatan usus dan daya tahan tubuh, mengonsumsi probiotik juga dapat menurunkan kadar kolesterol total maupun kolesterol jahat. Selain dalam bentuk suplemen, probiotik juga dapat ditemukan pada yoghurt dan kimchi.

Tips Menggunakan Suplemen untuk Menurunkan Kolesterol

Mengonsumsi suplemen untuk menurunkan kolesterol tentunya harus dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko efek sampingnya. Setelah mengetahui kandungan apa saja yang efektif untuk menurunkan kolesterol, berikut ini adalah beberapa tips aturan penggunaannya:

  • Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen. Pasalnya, beberapa jenis suplemen dapat memengaruhi kerja obat atau suplemen lain yang sedang Anda Dokter akan memberikan saran terkait keamanan dan efek samping yang mungkin akan terjadi.
  • Konsumsi suplemen tetap dibarengi dengan obat penurun kolesterol yang diresepkan oleh dokter. Terlebih, jika kadar kolesterol sangat tinggi atau terdapat faktor risiko, seperti riwayat penyakit jantung, stroke, dan obesitas.
  • Iringi penggunaan suplemen dengan gaya hidup yang sehat, seperti perbanyak mengonsumsi makan tinggi serat, menghindari makanan yang banyak mengandung lemak tidak sehat, serta berolahraga secara teratur.

Mengonsumsi suplemen untuk menurunkan kolesterol dapat membantu mengatasi kolesterol tinggi, selama Anda mengikuti aturan pemakaiannya dan tetap menjalani pola hidup yang sehat.

Namun, sebelum menggunakan suplemen apa pun, termasuk suplemen untuk menurunkan kolesterol, Anda disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan hasil yang maksimal dan terhindar dari efek sampingnya.

 

Ditulis oleh:

dr. Riana Nirmala Wijaya