Molacort adalah obat kortikosteroid untuk meredakan peradangan dan gejala yang menyertainya, seperti nyeri, kemerahan, gatal, atau bengkak. Molacort dapat digunakan dalam pengobatan radang sendi, reaksi alergi, dermatitis, asma, eksim, psoriasis, hingga penyakit autoimun.

Molacort merupakan salah satu merek dagang dari dexamethasone. Obat ini mampu menghambat pelepasan zat kimia di dalam tubuh yang memicu timbulnya peradangan. Alhasil, keluhan yang timbul akibat peradangan bisa mereda. 

Molacort

Dexamethasone dalam Molacort juga memiliki efek imunosupresif. Obat ini dapat menekan respons sistem imun yang terlalu aktif sehingga bisa menghambat perkembangan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, kolitis ulseratif, atau multiple sclerosis.

Selain itu, dexamethasone dalam Molacort dapat digunakan untuk menangani kelainan genetik yang disebut hiperplasia adrenal kongenital

Di Indonesia, terdapat sediaan Molacort 0,5 mg Tablet dan Molacort 0,75 mg Tablet. Kedua sediaan Molacort merupakan obat resep. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat ini.

Apa Itu Molacort

Bahan aktif Dexamethasone
Golongan Obat resep
Kategori Kortikosteroid dan imunosupresan
Manfaat Meredakan peradangan
Menangani penyakit autoimun
Mendiagnosa sindrom Cushing
Menangani hiperplasia adrenal kongenital
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Molacort untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya efek samping dexamethasone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Molacort untuk ibu menyusui  Obat berisi dexamethasone, termasuk Molacort, dapat digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh dokter.
Akan tetapi, jangan tunda ke dokter jika produksi ASI menurun, atau timbul efek samping pada bayi, seperti malas menyusu dan gangguan pada tumbuh kembangnya, selama Anda menjalani terapi jangka panjang dengan obat ini.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Molacort

Hindari penggunaan Molacort jika Anda sedang menderita infeksi jamur yang menyerang organ dalam tubuh. Obat ini juga tidak boleh digunakan oleh penderita herpes mata.

Hal penting lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Molacort adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Molacort tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap dexamethasone.
  • Jangan memberikan Molacort kepada anak-anak tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit infeksi, seperti, tuberkulosis, cacingan, atau malaria. Beri tahu juga jika Anda kontak erat dengan penderita cacar atau campak. 
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Molacort jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit jantung, seperti gagal jantung; atau baru saja mengalami serangan jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita myasthenia gravis, diabetes, hipertensi, depresi, osteoporosis, glaukoma, katarak, penyakit liver, ulkus duodenum, penyakit ginjal, tukak lambung, penyakit tiroid, radang usus, gangguan elektrolit, atau epilepsi
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Molacort jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Molacort. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perdarahan lambung.
  • Hindari kontak erat dengan penderita infeksi yang mudah menular, seperti flu, cacar air, atau campak, jika menggunakan Molacort dalam jangka panjang. Dexamethasone di dalam obat ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko Anda terserang infeksi.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Molacort sebelum menjalani vaksinasi atau tindakan medis apa pun. Dexamethasone dalam obat ini bisa menurunkan efektivitas vaksin tertentu dan membuat hasil tes alergi tidak akurat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum tablet Molacort.

Dosis dan Aturan Pakai Molacort

Berikut adalah dosis Molacort tablet berdasarkan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Mengatasi peradangan, menangani penyakit autoimun

  • Dewasa: Dosis awal 0,5–10 mg per hari, tergantung ringan atau beratnya penyakit. Dosis bisa ditingkatkan atau diturunkan dari rentang tersebut sesuai dengan respons pasien. 

Untuk kondisi peradangan yang parah, dosisnya bisa >10 mg per hari, tetapi harus dengan anjuran dokter.

  • Anak-anak: Dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan.

Tujuan: Mengatasi multiple sclerosis

  • Dewasa: Dosis awal 30 mg tiap hari selama minggu pertama, diikuti 4–12 mg setiap hari berikutnya, selama 1 bulan.

Cara Menggunakan Molacort dengan Benar

Gunakan Molacort sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, pastikan untuk mengikuti panduan penggunaan Molacort berikut ini:

  • Konsumsilah Molacort bersama makanan atau susu untuk mencegah timbulnya sakit perut.
  • Telan tablet Molacort secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah atau menggerus obat kecuali diperbolehkan oleh dokter.
  • Konsumsilah Molacort tablet pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Jangan menghentikan terapi tanpa persetujuan dokter, terutama jika Anda sudah minum Molacort dalam jangka panjang. Jika pengobatan perlu dihentikan, dokter akan mengurangi dosis secara bertahap guna mencegah perburukan gejala dan  timbulnya gejala sindrom putus obat, seperti lemas, pusing, atau sakit kepala.
  • Pada anak-anak, penggunaan obat yang mengandung dexamethasone dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Oleh karena itu, pemeriksaan tumbuh kembang perlu dilakukan secara berkala. Pastikan anak Anda tidak melewati jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter.
  • Simpan Molacort di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan mengonsumsi Molacort jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Molacort dengan Obat Lain

Mengingat Molacort mengandung dexamethasone, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat lain adalah:

  • Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin MMR
  • Penurunan efektivitas dexamethasone jika digunakan bersama phenytoin, cholestyramine, rifampicin, atau carbamazepine
  • Penurunan efektivitas aspirin, isoniazid, atau obat antidiabetes, seperti insulin suntik dan metformin
  • Peningkatan risiko terjadinya tendinitis dan tendon robek jika digunakan bersama obat antibiotik quinolone, seperti ciprofloxacin atau levofloxacin
  • Peningkatan risiko timbulnya tukak lambung atau memburuknya kondisi tersebut jika digunakan bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Peningkatan risiko terjadinya miopati dan kardiomiopati jika digunakan dengan hydroxychloroquine 
  • Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama obat antihipertensi golongan ACE inhibitor
  • Peningkatan risiko terjadinya nekrolisis epidermal toksik jika digunakan bersama thalidomide
  • Peningkatan risiko terjadinya lemah otot yang parah pada penderita myasthenia gravis jika obat ini digunakan bersama obat penghambat kolinesterase, seperti donepezil atau memantine
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya kadar kalium rendah (hipokalemia) apabila digunakan dengan obat golongan diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari dexamethasone jika digunakan dengan obat antijamur jenis azole, seperti itraconazole; obat HIV golongan penghambat protease, seperti lopinavir dan ritonavir; antibiotik makrolida, seperti erythromycin; atau obat yang mengandung estrogen, termasuk pil KB

Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Molacort.

Efek Samping dan Bahaya Molacort

Mengingat Molacort mengandung dexamethasone, efek samping yang bisa timbul setelah minum obat ini adalah:

  • Mual atau muntah
  • Rasa panas di dada (heartburn)
  • Sakit maag
  • Nafsu makan meningkat
  • Gangguan tidur, seperti insomnia
  • Sakit kepala

Hubungi dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau makin berat. Segera ke rumah sakit terdekat bila Anda mengalami reaksi alergi atau muncul efek samping serius berikut setelah mengonsumsi Molacort:

  • Gejala infeksi, seperti demam atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung reda
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Nyeri sendi, tulang, atau otot
  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram, penyempitan lapang pandang, atau melihat lingkaran di sekeliling sumber cahaya
  • Perubahan suasana hati atau perilaku yang tidak wajar, seperti sedih berkepanjangan, atau mengalami halusinasi
  • Berat badan naik drastis secara mendadak
  • Wajah bengkak dan tampak bulat (moon face)
  • Penumpukan lemak di tengkuk atau bahu yang tampak seperti punuk kerbau (buffalo hump)
  • Bengkak di kaki atau pergelangan kaki
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Muntah darah, BAB berdarah, atau tinja berwarna hitam
  • Memar atau perdarahan tanpa sebab yang jelas
  • Gejala peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), seperti sangat haus, nafas beraroma buah, atau peningkatan frekuensi buang air kecil
  • Pankreatitis, dengan gejala berupa nyeri perut parah yang menjalar ke punggung