Omevomid adalah obat untuk menangani mual dan muntah yang disebabkan oleh gangguan pencernaan. Obat yang mengandung metoclopramide ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi mual muntah karena gastrik diabetes statis atau efek samping pengobatan, misalnya kemoterapi dan radioterapi.
Dalam setiap 5 ml Omevomid terkandung 5 mg metoclopramide. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kontraksi otot di saluran pencernaan, sehingga proses pengosongan lambung dapat berlangsung lebih cepat.

Tak hanya itu saja, kandungan metoclopramide di dalamnya juga berperan dalam menekan sensitivitas otak terhadap sinyal muntah. Efeknya, keluhan mual dan muntah bisa tertangani dengan baik.
Pada penderita penyakit asam lambung, Omevomid juga bermanfaat dalam mempercepat proses penyembuhan luka di di esofagus. Dengan demikian, konsumsi obat ini juga bisa membantu meredakan gejala penyakit asam lambung, seperti nyeri ulu hati.
Apa Itu Omevomid
| Bahan aktif | Metoclopramide 5 mg/5ml |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antiemetik atau obat antimuntah |
| Manfaat | Meredakan mual dan muntah yang disebabkan oleh gangguan pencernaan, misalnya penyakit asam lambung (GERD) |
| Meredakan gejala gastroparesis karena diabetes atau gastrik diabetes statis | |
| Mencegah mual dan muntah karena efek kemoterapi atau radioterapi | |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Omevomid untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi hal ini tidak terkonfirmasi dengan data yang didapatkan dari studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Penggunaan obat ini pada ibu hamil harus berada di bawah pengawasan dokter. | |
| Omevomid untuk ibu menyusui | Obat yang mengandung metoclopramide, seperti Omevomid, umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Suspensi |
Peringatan sebelum Menggunakan Omevomid
Omevomid hanya boleh digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter, baik secara langsung maupun online. Selalu patuhi anjuran dokter dan aturan pada kemasan. Untuk penggunaan yang aman dan mencegah efek samping, perhatikan hal-hal berikut sebelum Omevomid diminum:
- Jangan minum Omevomid, apabila Anda alergi dengan metoclopramide.
- Informasikan kepada dokter bila Anda pernah mengalami penyumbatan, pendarahan, atau robekan di lambung atau usus, serta menderita feokromositoma maupun kejang. Orang dengan kondisi tersebut tidak boleh minum Omevomid.
- Bicarakan dengan dokter apabila Anda sedang atau pernah terkena penyakit hati, aritmia, penyakit gagal jantung kongestif, asma, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit Parkinson, kanker payudara, defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD), atau gangguan nmental.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah mengidap gangguan otot atau pergerakkan, misalnya dystonia atau tardive dyskinesia.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Omevomid, bila dijadwalkan untuk menjalani prosedur medis tertentu, misalnya operasi gigi.
- Konsultasikan dengan dokter perihal keamanan konsumsi obat ini apabila Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Diskusikan dengan dokter jika ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang sedang atau akan dipakai bersama Omevomid. Tujuannya untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
- Omevomid bisa memicu terjadinya pusing dan kantuk. Oleh karena itu, angan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum obat ini.
- Jangan mengonsumsi Omevomid lebih dari 12 minggu, kecuali dokter yang menyarankan demikian.
- Pastikan untuk segera mengunjungi rumah sakit terdekat ketika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Omevomid.
Dosis dan Aturan Pakai Omevomid
Dosis konsumsi Omevomid akan disesuaikan dengan penyebab mual dan muntah, usia, dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan. Namun, ada dosis umum pemberian ini berdasarkan tujuan pengobatan:
Tujuan: Meredakan mual dan muntah atau gejala GERD
- Dewasa: 10–15 mg, 4 kali sehari. Dengan durasi pengobatan 4–12 minggu. Dosis maksimal 60 mg per hari.
- Lansia: 5 mg, 4 kali sehari untuk sosis awal. Dosis dapat disesuaikan hingga 10–15 mg, 4 kali sehari sesuai respon tubuh dan toleransi terhadap obat. Dosis maksimal per hari adalah 6o mg.
Tujuan: Mengatasi mual dan muntah karena gastrik diabetes statis
- Dewasa: 10 mg, 4 kali sehari untuk kasus akut atau berulang. Durasi penggunaan 2–8 minggu dengan dosis maksimal 40 mg per hari.
- Lansia: 5 mg, 4 kali sehari untuk dosis awal. Dosis dapat disesuaikan hingga 10 mg, 4 kali per hari, sesuai dengan respon tubuh dan toleransi obat. Dosis maksimal 40 mg per hari
Tujuan: Mencegah mual dan muntah terkait dengan kemoterapi
- Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Dengan dosis maksimal 30 mg per hari atau 0,5mg/kg/hari. Durasi maksimal pengobatan adalah 5 hari dengan jarak minum ≥6 jam antar dosis.
Cara Menggunakan Omevomid dengan Benar
Agar penggunaannya tepat, ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi Omevomid. Jangan menambah atau mengurangi dosisnya tanpa seizin dokter.
Untuk memaksimalkan manfaat kandungan metoclopramide di dalam Omevomid, gunakan obat ini dengan benar. Berikut adalah penjelasannya:
- Konsumsilah obat ini dalam keadaan perut kosong, yaitu pada 30 menit sebelum makan atau menjelang tidur.
- Kocok botol kemasan Omevomid terlebih dahulu sebelum obat ini diminum. Gunakan sendok takar yang sudah disediakan agar dosisnya tepat.
- Usahakan untuk mengonsumsi Omevomid pada waktu yang sama setiap harinya. Pasang alarm sebagai pengingat.
- Jika Anda lupa minum obat ini sesuai jadwal, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Omevomid di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Omevomid dengan Obat Lain
Berikut adalah efek interaksi obat Omevomid:
- Peningkatan kadar gula darah, saat dipakai bersama insulin
- Penurunan efektivitas Omevomid, bila dikonsumsi bersama dengan digoksin, bromokriptin, ropinirole, pramipexole, atau takrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin, ketika digunakan bersama obat antidepresan golongan SSRIs, seperti fluoxetine dan escitalopram
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Omevomid, jika diminum bersama alprazolam, diazepam, zolpidem, oxycodone, eszopiclone, hydrocodone, fenobarbital, antihistamin, isocarboxazid, fenazin, selegiline, atau rasagiline
- Peningkatan kadar ciclosporin
- Penurunan efektivitas dan risiko terjadinya kantuk, tekanan darah rendah, dan pusing saat dikonsumsi bersama levodopa
- Penurunan kadar metildopa, dopamin, cabergoline, pramipexole, atau ropinirole
Untuk menghindari terjadinya interaksi obat, bicarakan dengan dokter ketika ingin menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu bersama dengan Omevomid. Hal ini bisa Anda konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter.
Efek Samping dan Bahaya Omevomid
Obat yang mengandung metoclopramide, seperti Omevomid dapat memicu terjadinya interaksi obat, misalnya:
- Kantuk atau kurang berenergi
- Sakit kepala atau pusing
- Diare
- Gangguan suasana hati
- Keluar cairan dari payudara atau payudara membesar
- Telat haid
- Gairah seksual menurun
- Sering buang air kecil
- Sulit mengontrol keinginan untuk buang air kecil
Pada umumnya, efek samping tersebut bersifat sementara dan akan mereda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, jika tidak membaik atau semakin parah, coba konsultasikan kepada dokter.
Jangan tunda untuk berkunjung ke rumah sakit atau dokter ketika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, misalnya:
- Demam
- Berpikir untuk menyakiti atau bunuh diri
- Otot kaku
- Linglung
- Detak jantung cepat, melambat, atau tidak teratur
- Berkeringat
- Sulit menjaga keseimbangan
- Gangguan bicara
- Gelisah
- Agitasi
- Sulit tidur atau tidur terus
- Kulit gatal
- Bengkak di mata, wajah, bibir, lidah, mulut, lengan, hingga kaki
- Berat badan naik secara tiba-tiba
- Gangguan penglihatan