Telogen effluvium adalah kondisi ketika rambut rontok secara berlebihan dan tiba-tiba. Kerontokan rambut ini umumnya tidak permanen. Telogen effluvium bisa terjadi akibat perubahan hormon, stres, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Rambut tumbuh dalam tiga siklus, yaitu anagen, catagen, dan telogen. Anagen merupakan siklus awal pertumbuhan rambut yang ditandai dengan tumbuhnya rambut secara aktif selama 2–4 tahun. Ketika memasuki siklus catagen, folikel akan mengecil dan tidak aktif dalam menumbuhkan rambut.

Telogen Effluvium - Alodokter

Setelah catagen, siklus pertumbuhan rambut memasuki fase telogen atau istirahat, di mana rambut berhenti tumbuh. Fase ini terjadi selama sekitar 1–6 bulan. Pada setiap orang, 5−15% rambut berada dalam fase telogen. Selanjutnya, rambut akan rontok secara alami dan digantikan oleh rambut yang baru.

Berdasarkan siklus tersebut, rambut yang rontok sekitar 50–100 helai setiap harinya merupakan hal yang normal. Namun, pada telogen effluvium, jumlah folikel yang tidak aktif bisa bertambah banyak akibat kondisi tertentu. Akibatnya, rambut rontok terjadi secara berlebihan.

Penyebab Telogen Effluvium

Telogen effluvium terjadi karena banyaknya folikel rambut yang masuk ke fase telogen. Kondisi ini berbeda dengan alopecia areata, di mana folikel rambut rusak karena diserang sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, alopecia areata juga bisa menyebabkan kebotakan permanen.

Beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya telogen effluvium adalah:

  • Demam tinggi atau infeksi berat
  • Cedera parah atau menjalani operasi besar
  • Kanker, lupus, gagal ginjal, atau penyakit liver
  • Perubahan hormon, misalnya karena hamil, melahirkan, atau menderita penyakit hipotiroid
  • Stres berat
  • Penggunaan obat, seperti propylthiouracil dan carbamazepine
  • Diet ketat
  • Anoreksia

Gejala Telogen Effluvium

Gejala utama telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang mencapai 300 helai setiap harinya. Meski begitu, penderita tidak mengalami gangguan di kulit kepala, seperti ruam, gatal, panas, maupun ketombe. Kerontokan ini akan mereda setelah pemicunya dihilangkan.

Berdasarkan lama terjadinya, telogen effluvium dapat dibagi menjadi akut dan kronis, seperti dijelaskan berikut ini:

Telogen effluvium akut

Telogen effluvium akut terjadi ketika rambut rontok berlangsung selama kurang dari 6 bulan. Sekitar 1–6 bulan sebelum terjadi kerontokan rambut, penderita umumnya mengalami sejumlah kondisi berikut:

  • Stres psikis
  • Penyakit berat
  • Baru menjalani operasi besar
  • Baru mengalami kecelakaan
  • Diet ketat
  • Perubahan hormon akibat kehamilan
  • Terapi obat, seperti kemoterapi

Telogen effluvium kronis

Pada telogen effluvium kronis, kerontokan rambut berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Gejala yang timbul pada telogen effluvium kronis antara lain:

  • Jumlah rambut yang rontok bertambah banyak secara perlahan, bisa terlihat di sisir, bantal, atau ketika keramas
  • Rambut tampak menipis dan kering

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika mengalami rambut rontok secara tiba-tiba dalam jumlah banyak hingga menyebabkan pitak. Pemeriksaan dan penanganan oleh dokter juga perlu segera dilakukan bila rambut rontok disertai gangguan di kulit kepala, seperti gatal-gatal, ruam, dan ketombe.

Diagnosis Telogen Effluvium

Untuk mendiagnosis telogen effluvium, dokter akan melakukan tanya jawab seputar kapan rambut pasien mulai rontok, penyakit yang dialami, riwayat cedera, stres, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan riwayat operasi.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mencoba menarik rambut pasien. Guna menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut:

  • Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi, memeriksa fungsi ginjal dan liver, serta mengukur kadar hormon tiroid, zat besi, vitamin D dan zinc
  • Biopsi akar rambut, untuk mendeteksi ketidaknormalan pada sel dan jaringan di kulit kepala, serta memastikan penyebab kerontokan rambut

Pengobatan Telogen Effluvium

Pengobatan telogen effluvium dilakukan berdasarkan kondisi pemicunya. Sebagai contoh, jika telogen effluvium disebabkan oleh efek samping obat tiroid, dokter bisa mengganti dosisnya.

Jika diperlukan, dokter akan meresepkan minoxidil untuk dioleskan ke kulit kepala guna membantu pertumbuhan rambut baru. Dokter juga akan meresepkan suplemen vitamin dan mineral jika telogen effluvium dipicu oleh kekurangan zat gizi.

Beberapa upaya mandiri yang dapat dilakukan pasien untuk meredakan telogen effluvium adalah:

  • Jangan menyisir rambut terlalu kuat.
  • Hindari penggunaan alat pengering, catokan, dan pengeriting rambut.
  • Hindari mewarnai rambut.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang yang mendukung kesehatan rambut.
  • Kelola stres dengan baik, misalnya dengan teknik relaksasi, meditasi, atau yoga
  • Pastikan berolahraga secara rutin dan beristirahat yang cukup.

Jika telogen effluvium disebabkan oleh kondisi medis tertentu, rambut akan berhenti rontok atau kembali tumbuh setelah pasien sembuh dari penyakit yang diderita.

Komplikasi Telogen Effluvium

Telogen effluvium umumnya tidak menimbulkan komplikasi serius. Akan tetapi, kondisi ini bisa membuat penderitanya tidak percaya diri, rendah diri, dan stres.

Pencegahan Telogen Effluvium

Pencegahan Telogen Effluvium dilakukan dengan cara menghindari pemicunya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya telogen effluvium adalah:

  • Mengelola stres dengan baik, atau berkonsultasi dengan psikolog jika stres dirasa terlalu berat
  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, termasuk sayuran dan buah-buahan
  • Menghindari diet terlalu ketat
  • Menjaga kesehatan dan kebersihan rambut, serta tidak terlalu sering mengubah gaya rambut
  • Berolahraga secara rutin
  • Beristirahat dan tidur yang cukup
  • Berkonsultasi dengan dokter jika memerlukan suplemen vitamin untuk menjaga kesehatan rambut, seperti vitamin E dan zat besi
  • Melakukan kontrol rutin ke dokter jika sedang dalam terapi obat tiroid dan antikejang