Estazolam adalah obat tidur untuk mengatasi insomnia. Penderita insomnia sulit tertidur, sering terbangun saat tidur, tidak bisa tidur nyenyak, atau bangun terlalu cepat dan tidak bisa tidur kembali. Estazolam hanya boleh digunakan sesuai resep dokter dan dalam jangka waktu 7–10 hari.

Estazolam termasuk dalam jenis obat penenang benzodiazepine. Obat ini bekerja dengan cara menekan aktivitas saraf di otak sehingga menghasilkan efek tenang dan kantuk. Cara kerja tersebut dapat membantu penderita insomnia tidur lebih cepat dan tidak sering terbangun sehingga tidur lebih nyenyak dan lebih lama.

Estazolam

 

Merek dagang estazolam: Alena, Elgran, Esilgan, Esta

Apa Itu Estazolam

Golongan Obat penenang golongan benzodiazepine
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi insomnia
Dikonsumsi oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Estazolam untuk ibu hamil Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil.
Estazolam untuk ibu menyusui Jangan menyusui selama menggunakan estazolam.
Jangan tidur di tempat tidur yang sama dengan bayi karena bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pernapasan yang bisa berakibat fatal akibat tertindih.
Bentuk Tablet

 Peringatan sebelum Mengonsumsi Estazolam

Estazolam tidak boleh digunakan secara sembarangan. Penggunaan estazolam yang tidak sesuai resep dokter dapat menimbulkan kecanduan hingga overdosis yang berakhir dengan kematian.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi estazolam sebagai obat tidur adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Estazolam tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain dari golongan benzodiazepine, seperti diazepam atau lorazepam.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, atau gangguan mental, seperti depres Informasikan juga kepada dokter jika Anda pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami gangguan tidur selain insomnia, seperti penyakit tidur berjalan atau sleep apnea.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, epilepsi atau kejang, myasthenia gravis, penyakit liver, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat opioid, ketoconazole, itraconazole, atau obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya efek interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, mungkin sedang hamil, atau sedang menyusui.
  • Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menggunakan estazolam. Obat ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat jika terjadi kehamilan.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum estazolam. Obat ini bisa menyebabkan kantuk.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan estazolam jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol atau jus grapefruit selama menggunakan
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi estazolam.

Dosis dan Aturan Pakai Estazolam

Estazolam hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, sekitar 1–2 minggu. Berikut adalah dosis estazolam untuk mengatasi insomnia:

  • Dewasa: 1–2 mg dikonsumsi menjelang
  • Lansia: 0,5–1 mg dikonsumsi menjelang

Cara Mengonsumsi Estazolam dengan Benar

Gunakan estazolam sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada label kemasan obat tidur ini. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa persetujuan dokter.

Berikut adalah panduan yang benar dalam menggunakan estazolam:

  • Estazolam dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Konsumsi obat ini ketika Anda ingin tidur.
  • Estazolam dapat menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengonsumsi obat ini sesuai dosis yang diberikan dokter. Selain itu, jangan berbagi obat ini dengan orang lain, meski orang tersebut memiliki gejala yang sama.
  • Penyalahgunaan estazolam dapat menyebabkan overdosis hingga kematian. Di samping itu, menjual atau memberikan obat ini kepada orang lain tanpa resep dokter termasuk perbuatan yang melanggar hukum.
  • Hubungi dokter jika insomnia tidak membaik dalam 7–10 hari pengobatan dengan estazolam. Penambahan atau pengurangan dosis estazolam harus dilakukan berdasarkan anjuran dokter untuk menghindari ketergantungan obat.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum berhenti mengonsumsi estazolam. Berhenti menggunakan estazolam secara tiba-tiba bisa memperparah insomnia dan menimbulkan gejala putus obat, seperti kram otot, tremor, halusinasi, atau kejang.
  • Jika insomnia yang Anda alami sudah membaik, dokter akan mengurangi dosis estazolam secara bertahap sebelum menghentikan pengobatan.
  • Untuk membantu mengatasi insomnia, terapkan juga sleep hygiene selama menggunakan estazolam. Hindari konsumsi minuman berkafein menjelang waktu tidur. Selain itu, biasakan tidur dengan jadwal yang teratur dan tidak tidur siang terlalu lama.
  • Simpan estazolam di tempat yang kering dan sejuk. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang panas dan lembap serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Estazolam dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi yang dapat terjadi jika estazolam digunakan bersama obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang berat dari estazolam sehingga dapat berakibat fatal jika digunakan bersama dengan ketoconazole atau itraconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping estazolam jika digunakan dengan erythromycin, nefazodone, atau  fluvoxamine
  • Peningkatan efek kantuk dan gangguan pernapasan berat jika digunakan dengan alprazolam, diazepam, clonazepam, triazolam, codein
  • Penurunan efektivitas estazolam jika digunakan dengan barbiturat, carbamazepine, phenytoin, atau rifampicin

Efek Samping dan Bahaya Estazolam

Efek samping yang bisa terjadi setelah minum estazolam meliputi:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kantuk di pagi dan siang hari
  • Mulut kering
  • Sakit perut
  • Konstipasi (sembelit)
  • Lemas, kelelahan terutama di pagi hari
  • Gangguan koordinasi gerak tubuh
  • Otot terasa kaku
  • Kaki terasa sakit

Hubungi dokter jikaa efek samping di atas tidak membaik dalam beberapa hari. Segera ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah minum estazolam, atau efek samping serius berikut:

  • Muncul pikiran atau upaya menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
  • Halusinasi
  • Sulit mengingat, mudah lupa, tidak bisa mengingat sama sekali, atau melakukan sesuatu tanpa sadar
  • Delusi
  • Linglung
  • Depresi
  • Gangguan perilaku

Carilah pertolongan medis jika Anda mengalami gejala overdosis, seperti napas lambat atau berat, kulit dan kuku pucat atau kebiruan, bicara cadel atau tidak beraturan, penurunan kesadaran, atau kantuk berat atau sulit bangun dari tidur.