Dogmatil adalah obat antipsikotik berbahan aktif sulpiride. Dogmatil bermanfaat untuk meredakan berbagai gejala skizofrenia, termasuk halusinasi, delusi, pikiran menyimpang, perilaku yang tidak wajar, dan emosi datar. Dengan begitu, penderita skizofrenia mampu beraktivitas secara normal. 

Sulpiride pada Dogmatil masuk dalam daftar obat antipsikotik jenis tipikal. Bahan aktif obat ini juga dipercaya memiliki efek antidepresan. Sulpiride bekerja dengan cara menekan efek dopamin di otak.

Dogmatil

Dopamin merupakan zat kimia alami yang mengatur suasana hati, pikiran, dan perilaku. Namun, terlalu banyak dopamin di otak bisa menimbulkan psikosis, seperti munculnya halusinasi atau delusi.

Dogmatil dapat mengurangi gejala skizofrenia, baik gejala positif maupun gejala negatif. Gejala positif skizofrenia bisa berupa halusinasi, delusi, pikiran menyimpang, dan perilaku yang tidak wajar. Sementara itu, gejala negatif skizofrenia meliputi emosi yang datar, tidak mau berinteraksi, atau hilangnya minat untuk beraktivitas.

Produk Dogmatil

Dogmatil tersedia dalam dua varian sediaan, yaitu:

  • Dogmatil 50 mg Kapsul, yang berisi 50 mg sulpiride per kapsul
  • Dogmatil Forte Tablet, yang mengandung 200 mg sulpiride dalam tiap tablet 

Dogmatil dapat diperoleh dengan resep setelah berkonsultasi secara langsung atau konsultasi online dengan dokter.

Apa Itu Dogmatil

Bahan aktif Sulpiride
Golongan Obat resep
Kategori Antipsikotik generasi pertama
Manfaat Mengurangi gejala skizofrenia
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥14 tahun
Dogmatil untuk ibu hamil Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan sulpiride terhadap ibu hamil maupun janin.
Penggunaan sulpiride pada trimester 3 kehamilan berpotensi menimbulkan sindrom ekstrapiramidal dan gejala putus obat pada bayi setelah ia lahir.
Oleh karena itu, produk sulpiride, seperti Dogmatil, tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dianjurkan oleh dokter.
Dogmatil untuk ibu menyusui Sulpiride dapat terserap ke dalam ASI. Meski demikian, belum diketahui keamanan penggunaan sulpiride pada ibu menyusui. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika perlu konsumsi Dogmatil selama menyusui. 
Bentuk obat Tablet dan kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Dogmatil

Dogmatil tidak boleh digunakan sembarangan. Hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini adalah:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Dogmatil tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap sulpiride.
  • Jangan menggunakan produk obat sulpiride jika Anda sedang menderita gagal hati, gagal ginjal, kanker payudara, tumor kelenjar pituitari, porfiria, atau pheochromocytoma.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami leukopenia, agranulositosis, kekurangan kalium (hipokalemia), kekurangan kalsium (hipokalsemia), kekurangan magnesium (hipomagnesemia), atau retensi urine, misalnya karena pembesaran prostat (BPH). 
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter perihal penggunaan Dogmatil jika Anda sedang atau pernah menderita stroke, penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, glaukoma, epilepsi, atau myasthenia gravis.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Dogmatil jika memiliki hipertensi, gangguan pembekuan darah, atau penyakit jantung, seperti aritmia atau bradikardia, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Dogmatil jika Anda sedang mengalami ileus paralitik, penyakit paru-paru, demensia, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, depresi, atau hipomania.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat, suplemen, dan produk herbal yang sedang digunakan. Produk sulpiride, seperti Dogmatil, tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit Parkinson yang menggunakan levodopa atau ropinirole.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Dogmatil jika direncanakan untuk menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah minum Dogmatil. Kandungan obat ini bisa menyebabkan kantuk dan pusing. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Dogmatil agar tidak timbul efek samping.
  • Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Dogmatil. Obat berisi sulpiride dapat menyebabkan kulit gampang mengalami sunburn. Gunakanlah tabir surya dan kenakan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  • Jangan menggunakan obat antasida dalam dua jam sebelum atau setelah Anda minum Dogmatil. Sebab, antasida bisa menurunkan efektivitas obat ini. 
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Dogmatil.

Dosis dan Aturan Pakai Dogmatil

Dosis sulpiride pada Dogmatil yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan gejala skizofrenia dan respons pasien terhadap pengobatan. Berikut rincian dosisnya:

Kondisi: Skizofrenia yang dominan dengan gejala positif

  • Dewasa dan anak usia ≥14 tahun: 400 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 1.200 mg 2 kali sehari.

Kondisi: Skizofrenia yang dominan dengan gejala negatif

  • Dewasa dan anak usia ≥14 tahun: 200–400 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 800 per hari.

Kondisi: Skizofrenia dengan campuran gejala positif dan negatif

  • Dewasa dan anak usia ≥14 tahun: 400–600 mg 2 kali sehari.

Cara Menggunakan Dogmatil dengan Benar

Gunakanlah Dogmatil sesuai arahan dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Agar pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan Dogmatil berikut ini:

  • Konsumsilah Dogmatil sebelum atau sesudah makan.
  • Telan tablet atau kapsul Dogmatil secara utuh dengan air putih, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
  • Konsumsilah Dogmatil secara rutin. Jika Anda lupa atau terlewat, segeralah minum Dogmatil begitu teringat. Namun, jika jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada waktu selanjutnya.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Dogmatil, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
  • Lanjutkan pengobatan sesuai waktu yang dianjurkan dokter meski keluhan yang dialami sudah membaik. Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter dapat memperburuk keluhan. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap jika pengobatan perlu dihentikan.
  • Bagi penderita diabetes yang menggunakan Dogmatil, periksalah kadar gula darah Anda secara teratur di rumah jika memungkinkan. Sulpiride dalam obat ini dapat meningkatkan atau justru menurunkan kadar gula darah. Laporkan kepada dokter jika gula darah terlalu tinggi atau malah terlalu rendah.
  • Beri tahu dokter jika keluhan tidak membaik sama sekali meski sudah menggunakan Dogmatil sesuai petunjuk dokter. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
  • Simpan Dogmatil di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan Dogmatil yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. 

Interaksi Dogmatil dengan Obat Lain

Mengingat Dogmatil mengandung sulpiride, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat tertentu adalah:

Supaya terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter sebelum menggunakan Dogmatil bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Dogmatil

Efek samping yang bisa terjadi akibat konsumsi produk sulpiride, seperti Dogmatil, adalah:

  • Sembelit
  • Pusing atau rasa melayang, terutama ketika mengubah posisi dari duduk atau berbaring ke berdiri
  • Kantuk atau malah insomnia
  • Berat badan meningkat
  • Gemetar (tremor)
  • Agitasi
  • Galactorrhea pada pria maupun wanita, yang gejalanya berupa payudara bengkak, nyeri, atau mengeluarkan cairan

Pada sebagian orang, konsumsi obat berbahan sulpiride bisa menimbulkan efek samping berupa sulit berkonsentrasi atau berpikir, tremor, atau gangguan keseimbangan, misalnya sempoyongan saat berjalan.

Beri tahu dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah bertambah berat. Namun, segera periksakan diri ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat, jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang mengganggu, termasuk:

  • Gangguan irama jantung, yang gejalanya yaitu jantung berdebar maupun berdetak tidak beraturan, nyeri dada, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan
  • Diskrasia darah atau kelainan darah, yang gejalanya meliputi demam, kliyengan seperti akan pingsan, mimisan, mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
  • Gejala dystonia, seperti otot kaku dan tegang, sulit berbicara atau menelan, kedutan, atau bola mata berputar ke atas
  • Gejala tardive dyskinesia, seperti gerakan yang tidak terkontrol pada wajah, lidah, rahang, atau area tubuh lain, setelah penggunaan sulpiride dalam jangka panjang
  • Gumpalan yang menyumbat pembuluh darah vena (tromboemboli vena), yang gejalanya meliputi nyeri dada yang berat, sulit bernapas, atau bengkak maupun sakit di kaki
  • Neuroleptic malignant syndrome, yang gejalanya bisa berupa demam tinggi, otot kaku, linglung, atau denyut jantung terasa cepat
  • Gejala hiperglikemia, seperti sering buang air kecil, mudah haus dan lapar, napas bau buah
  • Gangguan siklus menstruasi
  • Disfungsi ereksi