Glikamia adalah obat berbahan aktif gliclazide yang digunakan dalam penanganan diabetes tipe 2. Penggunaan obat diabetes secara rutin sesuai anjuran dokter dapat menstabilkan kadar gula darah. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung dan stroke dapat ditekan. 

Kandungan gliclazide pada Glikamia bekerja dengan dua cara, yaitu merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin, dan memaksimal kerja hormon tersebut. Alhasil, gula darah lebih stabil dalam batas normal.

Glikamia

Penggunaan Glikamia ditujukan bagi penderita diabetes tipe 2 yang kadar gula darahnya belum stabil dengan pola makan sehat dan olahraga saja.

Produk Glikamia

Glikamia dapat ditemukan dalam dua varian sediaan, yaitu:

  • Glikamia 80 mg Tablet, yang mengandung 80 mg gliclazide per tablet
  • Glikamia MR 60 mg Tablet, yang berisi 60 mg gliclazide per tablet lepas lambat

Glikamia bisa dibeli dengan resep yang didapatkan setelah konsultasi langsung di fasilitas kesehatan atau konsultasi online dengan dokter.

Apa Itu Glikamia

Bahan aktif Gliclazide
Golongan Obat resep
Kategori Antidiabetes golongan sulfonilurea
Manfaat Menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tipe 2
Digunakan oleh Dewasa
Glikamia untuk ibu hamil Glikamia tidak boleh digunakan selama masa kehamilan. Pasien diabetes yang menggunakan Glikamia disarankan untuk menggunakan insulin suntik ketika hamil. 
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping gliclazide terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Glikamia untuk ibu menyusui Produk gliclazide, seperti Glikamia, tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena bisa menyebabkan hipoglikemia pada bayinya.
Bentuk obat Tablet, tablet lepas lambat

Peringatan sebelum Menggunakan Glikamia

Glikamia tidak dapat digunakan untuk. Agar tepat guna, lakukan pemeriksaan diabetes ke dokter sebelum menggunakan obat antidiabetes apa pun.

Perhatikan hal-hal berikut sebelum menjalani pengobatan diabetes tipe 2 dengan Glikamia:

  • Sampaikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Glikamia tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap gliclazide, atau obat lain yang tergolong sulfonilurea maupun sulfonamida.
  • Jangan menggunakan Glikamia untuk menurunkan kadar gula darah pada kondisi diabetes tipe 1 atau ketoasidosis diabetik.
  • Informasikan dokter jika Anda memiliki kelainan bawaan tertentu. Obat diabetes berbahan aktif gliclazide tidak boleh digunakan pada kondisi porfiria atau defisiensi G6PD.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit tiroid, malnutrisi, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter terkait penggunaan Glikamia jika Anda sedang menderita penyakit Addison atau hipopituitarisme.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. Glikamia tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau ibu menyusui.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Glikamia jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Glikamia jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi. Penggunaan obat berisi gliclazide mungkin perlu dihentikan sementara waktu.
  • Hindari penggunaan Glikamia bersama miconazole agar tidak terjadi efek samping yang fatal berupa hipoglikemia hingga koma.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan jika timbul tanda gula darah rendah setelah minum Glikamia. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol setelah minum Glikamia. Kombinasi alkohol dengan obat berbahan gliclazide bisa menyebabkan gula darah turun terlalu rendah atau hipoglikemia.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Glikamia.

Dosis dan Aturan Pakai Glikamia

Berdasarkan kandungannya, berikut adalah rekomendasi dosis Glikamia untuk orang dewasa berdasarkan bentuk sediaannya:

Glikamia Tablet

  • Dosis awal: 40–80 mg (½–1 tablet), 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai target gula darah tercapai.
  • Dosis maksimal: 320 mg (4 tablet) per hari yang dibagi dalam beberapa kali jadwal konsumsi.

Glikamia MR

  • Dosis awal: 60 mg (1 tablet) per hari.
  • Dosis maksimal: 120 mg (2 tablet) per hari.

Cara Menggunakan Glikamia dengan Benar

Gunakan Glikamia sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasannya. Jangan mengubah dosis yang dianjurkan tanpa sepengetahuan dokter.

Agar pengobatan maksimal, pastikan Anda mengikuti cara menggunakan Glikamia berikut ini:

  • Konsumsilah Glikamia menjelang makan atau pada waktu makan. Bila Anda perlu mengonsumsi Glikamia 2 kali sehari, minumlah obat ini menjelang sarapan dan pada waktu makan malam.
  • Telan tablet Glikamia dengan air putih.
  • Untuk Glikamia MR, minumlah obat ini pada waktu sarapan. Telan tablet Glikamia MR dengan air putih, tanpa dibelah, dikunyah, atau digerus terlebih dahulu.
  • Jika Anda lupa menggunakan Glikamia, minumlah obat ini pada jadwal konsumsi berikutnya tanpa menggandakan dosis.
  • Konsumsi Glikamia dapat menyebabkan hipoglikemia. Agar terhindar dari kondisi ini, makanlah secara teratur dengan menu bergizi seimbang. Jika bingung memilih pola makan yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gizi melalui layanan chat.
  • Lakukan olahraga intensitas ringan–sedang setidaknya 20–30 menit setiap harinya. Namun, jangan lakukan olahraga berat tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
  • Gunakanlah tabir surya dengan SPF 30 atau lebih dan kenakan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Penggunaan obat yang mengandung gliclazide bisa membuat kulit mudah mengalami sunburn saat terpapar sinar matahari. Beri tahu dokter jika muncul sunburn parah.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter. Selama menggunakan Glikamia, Anda perlu menjalani tes gula darah dan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala. Tujuannya adalah agar dokter dapat memantau efektivitas obat dan menentukan apakah dosis obat perlu diubah.
  • Beri tahu dokter jika mengalami cedera berat atau penyakit infeksi selama menjalani pengobatan dengan Glikamia. Kondisi tersebut dapat menurunkan atau justru menaikkan kadar gula darah. Bila perlu, dokter akan menyesuaikan dosis Glikamia dengan kondisi Anda.
  • Simpan Glikamia di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Glikamia dengan Obat Lain

Efek interaksi yang dapat terjadi jika obat berbahan gliclazide, seperti Glikamia, digunakan bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal berupa hipoglikemia berat hingga koma jika digunakan bersama miconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika dikombinasikan dengan antagonis H2, antihipertensi golongan penghambat beta atau ACE inhibitor, antibiotik golongan sulfonamida, atau obat antidiabetes lain, seperti insulin suntik
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan bersama clarithromycin, fluconazole, fenilbutazon, atau obat dari golongan OAINS, seperti ibuprofen 
  • Peningkatan risiko terjadinya ketidakstabilan kadar gula darah jika digunakan dengan antibiotik quinolone, seperti ciprofloxacin
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan, misalnya warfarin
  • Penurunan efektivitas gliclazide jika digunakan dengan chlorpromazine, kortikosteroid, salbutamol, terbutaline, barbiturat, estrogen, danazol, atau produk herbal yang mengandung St John’s Wort 

Supaya terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Glikamia.

Efek Samping dan Bahaya Glikamia

Berdasarkan bahan aktifnya, efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan Glikamia adalah:

Segera konsumsi makanan atau minuman manis, seperti permen, madu, atau teh manis, jika Anda mengalami gejala hipoglikemia. Tujuannya adalah untuk menaikkan kadar gula darah ke batas normal. Jika gejala hipoglikemia belum mereda setelah 3 kali konsumsi gula, segeralah ke IGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Meski jarang terjadi, penggunaan obat berbahan aktif gliclazide, termasuk Glikamia, bisa menimbulkan efek samping serius berupa:

  • Sering memar tanpa sebab yang jelas, demam, atau perdarahan yang sulit berhenti dari bagian tubuh mana pun
  • Nyeri berat di perut kanan atas, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti dempul, atau kulit dan mata berwarna kekuningan (penyakit kuning)

Segera lakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu. Melalui chat, dokter dapat mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.

Segeralah ke ke IGD rumah sakit terdekat jika timbul reaksi alergi setelah minum Glikamia. Gejala alergi obat antara lain biduran, gatal-gatal, mengi, sesak napas, bengkak di bibir, lidah, atau kelopak mata (angioedema).