Grivin Forte adalah antijamur dalam bentuk tablet minum dengan bahan aktif griseofulvin. Grivin Forte bermanfaat untuk mengobati infeksi jamur kulit, termasuk kulit kepala. Obat ini juga bisa untuk mengatasi infeksi jamur kuku di tangan maupun kaki. 

Tiap Grivin Forte Tablet mengandung 500 mg griseofulvin yang berfungsi menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Griseofulvin juga dapat mengendap dalam sel keratin pada permukaan kulit sehingga bisa menekan penyebaran infeksi jamur kulit.

Grivin Forte - Alodokter

Infeksi jamur kulit atau infeksi jamur kuku yang bisa diobati dengan Grivin Forte meliputi:

Obat antijamur berbahan aktif griseofulvin, seperti Grivin Forte, biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi jamur kulit, kulit kepala, atau kuku yang sudah parah atau menyebar luas, sehingga sulit sembuh dengan salep atau krim antijamur saja.

Apa Itu Grivin Forte

Bahan aktif Griseofulvin
Golongan Obat resep
Kategori Obat antijamur
Manfaat Mengobati infeksi jamur kulit, terutama kulit kepala
Mengatasi infeksi jamur kuku
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
Grivin Forte untuk ibu hamil Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil.
Grivin Forte untuk ibu menyusui Tanyakan kepada dokter mengenai obat antijamur lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui, terutama jika bayi lahir prematur atau usia bayi belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Grivin Forte

Jangan memberikan Grivin Forte kepada anak usia di bawah 2 tahun karena manfaat dan keamanannya belum diketahui secara pasti.

Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan infeksi jamur dengan Grivin Forte adalah:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Grivin Forte tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap griseofulvin atau obat penisilin.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita lupus, penyakit liver, atau kelainan darah, seperti porfiria.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum menggunakan Grivin Forte bersama obat-obatan tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menunda kehamilan dengan pil KB karena griseofulvin dalam Grivin Forte dapat menurunkan efektivitas pil KB. Tanyakan kepada dokter mengenai metode kontrasepsi tambahan yang bisa Anda gunakan.
  • Gunakan kondom setiap berhubungan intim selama menjalani pengobatan dengan Grivin Forte hingga 1 bulan setelah selesai pengobatan guna mencegah kehamilan. Bagi pria yang mengonsumsi Grivin Forte, gunakan kondom hingga 6 bulan setelah dosis terakhir.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Grivin Forte jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Grivin Forte. Kandungan griseofulvin dalam obat jamur ini dapat menyebabkan pusing.
  • Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Grivin Forte. Pakailah tabir surya dan kenakan pakaian yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Penggunaan griseofulvin bisa menyebabkan kulit mudah mengalami sunburn. Hubungi dokter jika terjadi sunburn parah.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Grivin Forte. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya efek samping berupa takikardia hingga hipotensi berat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Grivin Forte.

Dosis dan Aturan Pakai Grivin Forte

Berikut adalah rekomendasi dosis griseofulvin dalam Grivin Forte untuk mengobati infeksi jamur kulit atau infeksi jamur kuku:

  • Dewasa: Dosis umum 500 mg (1 tablet) per hari, 1 kali sehari, untuk infeksi pada badan, selangkangan, atau kulit kepala. Sementara itu, dosis untuk infeksi pada kaki atau kuku adalah 1000 mg (2 tablet), 1 kali sehari, atau 500 mg (1 tablet), 2 kali sehari.
  • Anak usia ≥2 tahun: Dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan dan kondisi anak.

Lama pengobatan dengan Grivin Forte berkisar antara 2 sampai 8 minggu, tergantung pada jenis penyakit jamur yang diderita pasien. Sementara itu, untuk infeksi jamur kuku (tinea unguium), lama pengobatan minimal adalah 4 sampai dengan 6 bulan, tergantung lokasinya.

Cara Mengonsumsi Grivin Forte dengan Benar

Grivin Forte dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Gunakan Grivin Forte sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah cara menggunakan Grivin Forte dengan benar:

  • Minumlah Grivin Forte bersama makanan, pada waktu makan, atau segera sesudah makan. 
  • Telan tablet Grivin Forte dengan air putih. Jika Anda kesulitan menelan tablet, geruslah obat ini, lalu taburkan di atas 1 sendok apel yang sudah dihaluskan. Selanjutnya, aduk sampai tercampur rata, kemudian segera ditelan.
  • Agar bisa diserap tubuh lebih baik, konsumsilah Grivin Forte bersama makanan yang mengandung lemak, misalnya alpukat, telur, ikan, atau kacang-kacangan.
  • Usahakan untuk mengonsumsi Grivin Forte pada jam yang sama setiap harinya. Bila perlu, pasang alarm di ponsel untuk mengingatkan jadwal konsumsi obat.
  • Jika lupa mengonsumsi Grivin Forte, segera minum begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Gunakanlah Grivin Forte sesuai lama pengobatan yang dianjurkan dokter meski gejala infeksi jamur sudah hilang. Menghentikan pengobatan lebih awal bisa menyebabkan infeksi jamur tidak sembuh sepenuhnya sehingga berisiko kambuh dan lebih sulit diobati.
  • Patuhi jadwal kontrol yang diberikan dokter. Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, seperti tes fungsi ginjal dan tes fungsi hati, terutama jika Anda menggunakan Grivin Forte dalam jangka panjang.
  • Penggunaan Grivin Forte perlu dibarengi dengan pola hidup bersih. Biasakan untuk mandi 2 kali sehari, serta rajin mencuci tangan dan kaki dengan sabun serta air mengalir selama pengobatan. Jangan menggunakan pakaian, topi, atau kaus kaki, yang bisa membuat area yang terinfeksi menjadi lembap.
  • Simpan Grivin Forte di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Grivin Forte dengan Obat Lain

Efek interaksi obat yang dapat terjadi jika griseofulvin dalam Grivin Forte digunakan bersama obat lain adalah:

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat lain bersama Grivin Forte.

Efek Samping dan Bahaya Grivin Forte

Efek samping yang mungkin timbul setelah minum obat jamur berbahan aktif griseofulvin, seperti Grivin Forte, yaitu:

  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sulit tidur
  • Pusing atau sakit kepala
  • Tubuh terasa lelah

Konsultasikan ke dokter jika keluhan tersebut tidak membaik atau makin berat. Jangan tunda ke IGD terdekat apabila muncul reaksi alergi obat setelah minum Grivin Forte, atau timbul efek samping serius berikut ini:

  • Mati rasa, kesemutan, atau rasa panas pada tangan atau kaki
  • Linglung hingga sulit beraktivitas
  • Gejala infeksi, seperti demam atau mengigil, maupun sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
  • Gangguan fungsi hati, yang gejalanya bisa berupa nafsu makan menurun, nyeri perut bagian kanan atas, urine berwarna lebih gelap, kulit dan bagian putih mata menguning (penyakit kuning)
  • Gangguan fungsi ginjal, yang gejalanya meliputi urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali, urine berbusa, bengkak di tungkai atau kaki
  • Timbul gejala yang mirip dengan lupus, seperti nyeri sendi atau otot, ruam kulit yang memburuk ketika terpapar sinar matahari, atau nyeri dada
  • Gejala perdarahan saluran cerna, seperti BAB berdarah atau berwarna hitam seperti aspal, batuk berdarah, muntah hitam dengan tekstur seperti ampas kopi