Kanker mulut adalah kanker yang terjadi pada jaringan dinding mulut, bibir, lidah, gusi, atau langit-langit. Kanker mulut juga dapat menyerang jaringan di tenggorokan (faring) dan kelenjar ludah.

Kanker mulut umumnya ditandai dengan sariawan yang tidak kunjung sembuh, serta kemunculan bercak putih atau merah, dan rasa sakit di dalam mulut.

kanker mulut, gejala, penyebab, cara mencegah, cara mengobati, alodokter

Metode pengobatan kanker mulut dapat berupa radioterapi, kemoterapi, operasi, dan terapi target. Adapun tingkat kesembuhan penderita kanker mulut tergantung pada stadium kanker yang diderita dan kondisi kesehatannya.

Penyebab Kanker Mulut

Kanker mulut terjadi ketika jaringan di dalam mulut tumbuh secara tidak normal. Hal ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di jaringan tersebut. Meski begitu, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui dengan pasti.

Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut, di antaranya adalah keturunan dan usia (di atas 50 tahun). Beberapa perilaku dan penyakit juga diduga bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker mulut adalah:

  • Merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Sering mengunyah buah pinang
  • Jarang mengonsumsi sayur dan buah
  • Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, misalnya membiarkan gigi berlubang
  • Sering terpapar sinar matahari, misalnya pekerja lapangan

Sedangkan penyakit yang diduga berisiko menimbulkan kanker mulut adalah:

  • Infeksi HPV
  • Infeksi herpes mulut
  • Penyakit yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, misalnya HIV/AIDS
  • Penyakit genetik tertentu, seperti anemia Fanconi atau diskeratosis kongenital

Gejala Kanker Mulut

Pada beberapa orang, perubahan yang terjadi pada jaringan mulut akibat kanker mulut bisa saja tidak disadari, karena dianggap sebagai hal yang tidak berbahaya. Padahal, ada tanda-tanda perubahan yang perlu diwaspadai karena menjadi ciri kanker mulut, antara lain:

  • Sariawan yang tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu
  • Sariawan yang disertai dengan perdarahan
  • Bercak merah atau putih dalam mulut
  • Benjolan atau penebalan di dinding dalam mulut, langit-langit mulut, atau gusi yang tidak kunjung hilang
  • Gigi goyang tanpa penyebab yang jelas

Selain perubahan pada jaringan di dalam mulut, gejala yang dapat dirasakan oleh penderita kanker mulut adalah:

  • Rasa sakit di dalam mulut
  • Sulit atau sakit saat menelan atau mengunyah
  • Rahang terasa kaku atau sakit
  • Sakit tenggorokan
  • Perubahan suara atau cara bicara (misalnya menjadi cadel)
  • Kesulitan saat bicara

Pada kanker mulut yang sudah memasuki stadium lanjut, gejala tidak hanya terjadi di dalam mulut. Pada stadium ini, sel-sel kanker sudah menyebar dan menyebabkan benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Kapan harus ke dokter

Untuk menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi 1–2 tahun sekali. Namun, pemeriksaan dapat dilakukan lebih sering, tergantung pertimbangan dokter berdasarkan kondisi kesehatan mulut Anda.

Gejala awal kanker mulut, seperti sariawan, sering kali dianggap sebagai kondisi yang tidak berbahaya dan diabaikan sampai kondisinya sudah parah. Waspadai gejala kanker mulut di atas dan segera periksakan diri ke dokter gigi jika keluhan tersebut tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu.

Diagnosis Kanker Mulut

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kanker mulut, serta untuk menentukan stadium dan penyebaran kanker tersebut. Awalnya, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, kemudian memeriksa kondisi mulut pasien.

Jika diduga ada kanker mulut, dokter akan melakukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan mulut untuk diperiksa di laboratorium. Sampel jaringan mulut dapat diambil melalui jarum halus (fine needle aspiration) atau melalui sayatan kecil pada kulit.

Biopsi juga dapat dilakukan dengan endoskopi. Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan alat berupa selang berkamera melalui mulut (endoskop).

Selain untuk mengambil sampel jaringan mulut, endoskopi juga dapat digunakan untuk melihat kondisi rongga mulut dan area di sekitarnya. Dengan bantuan endoskop, bagian yang sulit terlihat di sekitar rongga mulut, seperti tenggorokan atau rongga hidung, dapat terlihat dengan jelas.

Sedangkan untuk melihat penyebaran kanker, dokter akan melakukan pemindaian, seperti foto Rontgen, CT scan, MRI, atau PET scan.

Stadium Kanker Mulut

Berdasarkan ukuran dan tingkat penyebarannya, kanker mulut dibagi menjadi 4 stadium. Berikut adalah penjabarannya:

  • Stadium 1
    Pada tahap ini, kanker mulut masih berukuran sangat kecil, sekitar 2 cm dan belum menyebar ke jaringan sekitarnya.
  • Stadium 2
    Pada tahap ini, kanker mulut berukuran 2–4 cm, namun belum menyebar ke jaringan di sekitarnya.
  • Stadium 3
    Pada tahap ini, kanker mulut sudah berukuran lebih dari 4 cm, atau sudah menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Stadium 4
    Pada tahap ini, kelenjar getah bening sudah semakin membesar, dan kanker sudah meluas ke beberapa jaringan di luar mulut atau ke organ lain yang jauh, misalnya hati.

Pengobatan Kanker Mulut

Pengobatan kanker mulut tergantung pada stadium, letak, dan jenis kanker mulut, serta kondisi kesehatan pasien. Metode penanganannya adalah dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target. Keempat metode pengobatan ini dapat dikombinasikan guna mendapatkan hasil yang maksimal.

Operasi

Kanker mulut stadium awal dapat diatasi dengan operasi menggunakan sinar laser (photodynamic therapy). Namun, jika kanker sudah menyebar ke beberapa jaringan di sekitar mulut, pengangkatan tumor perlu dilakukan.

Dokter juga dapat melakukan operasi rekonstruksi wajah untuk membentuk kembali bagian atau jaringan yang diangkat.

Radioterapi

Pengobatan kanker melalui radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker menggunakan sinar khusus, seperti sinar X atau proton. Terapi radiasi ini dapat dilakukan dari luar atau dari dalam tubuh.

Radioterapi umumnya dikombinasikan dengan kemoterapi atau operasi. Radioterapi sebelum operasi bertujuan untuk mengecilkan ukuran kanker sebelum diangkat melalui operasi. Sedangkan radioterapi setelah operasi bertujuan untuk membasmi sel kanker yang masih tersisa.

Radioterapi untuk kanker stadium akhir tidak dapat membunuh seluruh jaringan kanker di tubuh pasien. Namun, radioterapi yang dilakukan pada kanker stadium akhir dapat membantu meredakan gejala kanker yang diderita.

Kemoterapi

Dalam menangani kanker yang sudah menyebar luas atau berisiko tinggi tumbuh kembali, dokter menganjurkan pasien menjalani kemoterapi. Obat-obatan yang digunakan dalam proses ini akan menghancurkan DNA dari sel-sel kanker agar tidak bisa berkembang biak. Beberapa jenis obat yang digunakan adalah:

Meski dapat membantu menyembuhkan kanker, radioterapi dan kemoterapi berisiko menyebabkan efek samping, seperti mual, muntah, kelelahan, sariawan, serta nyeri di mulut. Obat-obatan tersebut juga dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga pasien rentan mengalami infeksi.

Terapi target

Selain operasi, radioterapi, dan kemoterapi, kanker mulut juga dapat ditangani dengan terapi obat bertarget. Terapi ini berfungsi untuk membunuh sel-sel kanker dan merangsang sistem imun untuk membunuh sel-sel tersebut.

Terapi obat bertarget dapat diberikan bersama obat kemoterapi. Salah satu jenis obat yang diberikan dokter untuk terapi ini adalah cetuximab. Terapi obat bertarget dapat menimbulkan efek samping gatal-gatal, ruam, diare, dan infeksi.

Pencegahan Kanker Mulut

Kanker mulut tidak dapat dicegah sepenuhnya, karena penyebabnya belum diketahui. Namun, pasien dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk menurunkan risiko menderita kanker mulut, yaitu:

  • Tidak merokok
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol
  • Memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan
  • Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi
  • Memeriksa kesehatan gigi secara teratur, setidaknya 1 tahun sekali