Kenacort adalah obat untuk mengatasi reaksi alergi dan peradangan yang terjadi di dalam tubuh atau pada area kulit. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan krim yang dapat dibeli dengan resep dokter.

Kenacort memiliki kandungan triamcinolone yang bekerja dengan cara meredakan peradangan dan respons imun yang berlebihan. Dengan begitu, gejala peradangan dan alergi, seperti bengkak, nyeri, rasa gatal, biduran, atau sesak, dapat berkurang.

Kenacort - Alodokter

Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan obat ini adalah rhinitis alergi, biduran, dermatitis atopik (eksim), pemfigus, psoriasis, angioedema, asma, lupus, kolitis, anemia, ankylosing spondylitis, diopathic thrombocytopenic purpura (ITP), sindrom Stevens-Johnson, dan rheumatoid arthritis.

Produk Kenacort

Kenacort memiliki dua varian produk yang tersedia di Indonesia, yaitu:

  • Kenacort Tablet
    Tiap tablet Kenacort mengandung 4 mg triamcinolone. Obat ini digunakan untuk meredakan reaksi alergi atau peradangan yang terjadi di dalam tubuh atau di area kulit yang luas, seperti rhinitis alergi, biduran, asma, anemia, hingga ankylosing spondylitis.
  • Kenacort-A Krim
    Kenacort-A Krim mengandung 1 mg triamcinolone. Obat ini digunakan untuk mengatasi reaksi alergi atau peradangan hanya pada kulit, seperti psoriasis atau eksim.

Apa Itu Kenacort

Bahan aktif Triamcinolone
Golongan Obat resep
Kategori Kortikosteroid
Manfaat Mengatasi peradangan dan alergi
Digunakan oleh Dewasa
Kenacort untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui apakah Kenacort terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
Bentuk obat Tablet atau krim

Peringatan Sebelum Menggunakan Kenacort

Kenacort tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Kenacort:

  • Jangan menggunakan Kenacort jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat golongan kortikosteroid, seperti hydrocortisone atau prednisone.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengalami demam, infeksi, cedera berat, atau baru saja menjalani operasi. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi pengobatan sehingga dosis Kenacort mungkin perlu disesuaikan.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami gangguan sirkulasi darah; gangguan sistem kekebalan tubuh; atau penyakit infeksi, seperti malaria, tuberkulosis (TBC), atau herpes.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver (seperti sirosis), penyakit ginjal, tukak lambung, penyakit tiroid, osteoporosis, myasthenia gravis, diabetes, glaukoma, katarak, gagal jantung kongestif, hipertensi, depresi, sindrom Cushing, atau hiperglikemia.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin campak atau vaksin influenza, selama menjalani pengobatan dengan Kenacort.
  • Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti campak atau cacar air, selama Anda menggunakan Kenacort. Obat ini bisa melemahkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko Anda terserang infeksi.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Kenacort.

Dosis dan Aturan Pakai Kenacort

Dosis penggunaan Kenacort tergantung pada varian obatnya. Berikut adalah rincian dosis Kenacort berdasarkan jenis produk:

Kenacort Tablet

  • Dewasa: 4–48 mg per hari, tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Dosis dapat disesuaikan kembali berdasarkan kondisi pasien.

Kenacort-A Krim

  • Dewasa: Oleskan tipis-tipis pada area kulit yang akan diobati, 2–3 kali sehari.

Cara Menggunakan Kenacort dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan Kenacort. Jangan menambah atau mengurangi dosis, dan jangan menggunakan obat ini lebih lama atau berhenti memakainya lebih cepat dari yang disarankan dokter.

Kenacort tablet dapat dikonsumsi bersama makanan pada jam yang sama setiap harinya. Minum obat ini secara utuh dengan bantuan air putih.

Untuk Kenacort-A Krim, bersihkan dulu area kulit yang sakit dan ingin diolesi krim, lalu keringkan. Selanjutnya, oleskan krim secukupnya pada area tersebut. Jangan lupa mencuci tangan sebelum maupun setelah mengoleskan obat.

Jangan menutup atau membalut area kulit yang sudah dioleskan obat dengan perban atau kain, kecuali atas anjuran dokter.

Jangan mengoleskan Kenacort ke hidung, mata, mulut, maupun pada area kulit yang terluka, tergores, terinfeksi, atau mengalami luka bakar. Jika area tersebut tidak sengaja terkena obat, segera bersihkan dan bilas dengan air mengalir.

Jika lupa menggunakan Kenacort, segera gunakan begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan berhenti menggunakan Kenacort secara tiba-tiba, karena bisa menimbulkan gejala putus obat, seperti halusinasi, gemetar, perubahan perilaku, sulit tidur, kram otot, atau kram perut.

Simpan Kenacort dalam wadah tertutup di ruangan yang sejuk. Jangan meletakkan obat ini di tempat yang lembap atau atau terpapar sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Kenacort dengan Obat Lain

Mengingat Kenacort mengandung triamcinolone, berikut adalah interaksi antarobat yang dapat terjadi jika obat ini digunakan bersama obat-obat lain:

  • Peningkatan tekanan dalam mata jika digunakan dengan obat golongan antikolinergik, seperti atropin
  • Penurunan efektivitas agen acetylcholinesterase, seperti neostigmine
  • Peningkatan risiko perdarahan, memar, atau efek samping lain, seperti pusing, tinja berdarah atau berwarna hitam, batuk atau muntah berdarah, atau muntah seperti bubuk kopi, jika digunakan dengan obat antikoagulan oral, seperti warfarin
  • Penurunan efektivitas obat antidiabetes, seperti insulin atau obat golongan sulfonilurea
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti nyeri atau kram otot, hilang nafsu makan, lemah, pusing, atau linglung, jika digunakan bersama obat diuretik, seperti furosemide
  • Penurunan kadar isoniazid
  • Peningkatan kadar dan efektivitas ciclosporin
  • Peningkatkan risiko terjadinya tekanan darah naik atau aritmia jika digunakan dengan glikosida digitalis, seperti digoxin
  • Peningkatan efektivitas triamcinolone jika digunakan dengan ketoconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot jika digunakan obat relaksan otot non-depolarisasi, seperti pancuronium
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna atau tukak jika digunakan dengan obat antiinflamasi non steroid (OAINS)
  • Peningkatan risiko terjadinya kekurangan kalium (hipokalemia) jika digunakan dengan agen penurun kalium, seperti injeksi amphotericin B
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping triamcinolone jika digunakan dengan obat yang mengandung estrogen, misalnya pil KB
  • Peningkatan risiko terjadinya perpanjangan interval QT jantung atau torsade de pointes jika digunakan dengan antiaritmia, seperti disopyramide, quinidine, procainamide, amiodarone, sotalol, atau bepridil

Untuk mencegah terjadinya interaksi di atas, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Kenacort bersama dengan obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Kenacort

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi Kenacort tablet adalah:

  • Sulit tidur (insomnia)
  • Perubahan suasana hati
  • Jerawat, kulit kering, kulit menipis, memar, atau berubah warna
  • Luka yang diderita lebih lama sembuh
  • Keringat berlebih
  • Sakit kepala, pusing, atau vertigo
  • Sakit perut, perut kembung, atau mual
  • Otot terasa lemah
  • Perubahan proporsi lemak pada tubuh, terutama pada area lengan, kaki, wajah, leher, payudara, atau pinggang

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau malah memburuk. Anda juga perlu mencari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gangguan penglihatan
  • Tubuh bengkak, berat badan cepat naik, atau sesak napas
  • Depresi berat atau perubahan suasana hati
  • Kejang
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam
  • Batuk berdarah
  • Pankreatitis, yang ditandai dengan nyeri pada perut bagian atas hingga punggung, mual dan muntah, serta jantung yang berdetak cepat
  • Kekurangan kalium, yang ditandai dengan linglung, detak jantung tidak teratur, rasa sangat haus, frekuensi buang air kecil meningkat, atau otot terasa lemah lunglai
  • Tekanan darah sangat tinggi, yang ditandai dengan sakit kepala berat, penglihatan buram, telinga berdenging, cemas, linglung, nyeri dada, sesak, napas, atau kejang

Selain itu, penggunaan Kenacort-A krim juga dapat menimbulkan efek samping, seperti:

  • Rasa terbakar, gatal, iritasi, atau kulit kering
  • Stretch mark
  • Penipisan atau perubahan warna kulit
  • Jerawat
  • Peningkatan jumlah rambut yang tumbuh di kulit
  • Benjolan kecil berwarna merah di kulit (folikulitis)

Hentikan penggunaan obat dan periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin berat.