Miniaspi adalah obat untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah di dalam pembuluh darah. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet ini hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

Miniaspi merupakan obat antiplatelet. Obat ini bekerja mencegah trombosit saling menempel satu sama lain. Cara kerja tersebut mampu menghambat pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang dapat menyumbat aliran darah.

Miniaspi - Alodokter

Miniaspi dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti stroke, serangan jantung, deep vein thrombosis (DVT), atau emboli paru. Miniaspi mengandung 80 mg aspirin dalam setiap tabletnya.

Apa Itu Miniaspi

Bahan aktif Aspirin
Golongan Obat resep
Kategori Antiplatelet
Manfaat Menangani penggumpalan darah
Digunakan oleh Dewasa
Miniaspi untuk ibu hamil Pada trimester 1 dan 2 kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Pada trimester 3 & 4 kehamilan
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Miniaspi untuk ibu menyusui Miniaspi dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini persetujuan dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Miniaspi

Miniaspi tidak boleh diminum sembarangan. Penting bagi Anda untuk memperhatikan berbagai hal berikut sebelum mengonsumsi Miniaspi:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Miniaspi tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan antiplatelet lain.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda mengalami perdarahan saluran pencernaan, penyakit asam urat (gout), atau gangguan perdarahan, seperti hemofilia atau trombositopenia.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit ginjal, defisiensi G6PD, penyakit hati, polip hidung, sakit maag atau tukak lambung, penyakit jantung, hipertensi, atau gagal jantung kongestif.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol selama minum Miniaspi atau obat lain yang mengandung aspirin. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Miniaspi jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Miniaspi.

Dosis dan Aturan Pakai Miniaspi

Miniaspi hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa. Secara umum, dosis Miniaspi berdasarkan tujuan pengobatan adalah sebagai berikut:

Tujuan: Mencegah stroke, angina pektoris, serangan jantung, atau penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh penggumpalan darah

  • Dewasa: 75–150 mg per hari untuk penggunaan jangka panjang

Tujuan: Menangani kondisi darurat akibat serangan jantung, stroke iskemik, transient ischaemic attack, dan angina yang tidak stabil

  • Dewasa: 150–300 mg, 1 kali konsumsi.

Cara Mengonsumsi Miniaspi dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan sebelum minum Miniaspi. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan hal-hal berikut dalam mengonsumsi Miniaspi:

  • Minumlah Miniaspi setelah makan.
  • Telan tablet secara utuh dengan segelas air putih. Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah tablet.
  • Konsumsilah Miniaspi pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Jangan berhenti menggunakan Miniaspi tanpa seizin dokter. Hal ini berisiko menyebabkan perburukan kondisi.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau.
  • Simpan Miniaspi di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Miniaspi dengan Obat Lain

Ada berbagai efek interaksi yang bisa timbul jika Miniaspi digunakan bersama obat lain. Efek interaksi tersebut adalah:

  • Penurunan efektivitas aspirin jika digunakan bersamaan atau dalam waktu yang dekat dengan antasida
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antiplatelet lain, seperti clopidogrel; obat antikoagulan, seperti heparin, warfarin, dan apixaban; serta obat antidepresan tertentu, seperti fluoxetine
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau luka pada saluran pencernaan jika digunakan dengan obat golongan kortikosteroid atau OAINS, seperti ibuprofen
  • Peningkatan risiko terjadinya asidosis dan kerusakan pada sistem saraf pusat jika digunakan bersama acetazolamide
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes sulfonilurea atau insulin suntik
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin, asam valproat, lithium, dan digoxin
  • Penurunan efek obat probenecid, obat diuretik, maupun obat antihipertensi
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama obat imunosupresan tertentu, seperti ciclosporin atau tacrolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat golongan sulfonamida atau vancomycin
  • Peningkatan penyerapan aspirin jika digunakan bersama metoclopramide atau domperidone

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter jika hendak mengonsumsi Miniaspi dengan obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Miniaspi

Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa muncul setelah minum Miniaspi:

  • Sakit kepala ringan
  • Kantuk
  • Sakit perut
  • Rasa panas di dada (heartburn)

Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:

  • Mual atau muntah yang parah maupun tidak kunjung berhenti
  • Mudah memar atau mengalami perdarahan, seperti mimisan
  • Pendengaran berkurang atau telinga berdenging
  • Gangguan ginjal, ditandai dengan volume urine lebih sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Lelah yang tidak biasa
  • Urine berwarna gelap
  • Mata atau kulit menguning (penyakit kuning)
  • Sakit perut yang parah dan tidak kunjung hilang
  • Tinja berwarna hitam
  • Muntah berwarna hitam dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Gangguan berbicara secara mendadak, seperti gagap
  • Gangguan penglihatan yang terjadi tiba-tiba