Paramex adalah obat untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, seperti sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri otot. Beberapa varian paramex juga digunakan untuk meringankan gejala flu, termasuk demam, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk kering.
Produk Paramex mengandung paracetamol sebagai bahan utama. Paracetamol bekerja langsung pada pusat pengendali suhu tubuh dan rasa nyeri yang ada di otak. Cara ini bisa menurunkan demam dan meredakan nyeri.

Setiap varian Paramex juga mengandung bahan aktif lain. Bahan tersebut bisa berupa propyphenazone, phenylephrine, dexchlorpheniramine, kafein, pseudoephedrine, dextromethorphan, atau ibuprofen.
Perlu diketahui bahwa Paramex hanya meredakan keluhan nyeri dan demam, tetapi tidak dapat menyembuhkan penyebab munculnya keluhan tersebut. Paramex tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet.
Varian Produk Paramex dan Kandungannya
Produk Paramex terdiri dari 5 varian, yaitu:
1. Paramex
Tiap tablet Paramex mengandung 250 mg paracetamol, 150 mg propyphenazone, 50 mg kafein, dan 1 mg dexchlorpheniramine maleate. Paramex jenis ini berguna untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi.
Paramex 4 Tablet bisa dibeli tanpa resep dokter.
2. Paramex SK
Paramex SK 6 Kaplet merupakan obat bebas. Tiap kaplet Paramex SK mengandung 500 mg paracetamol dan 50 mg kafein. Paramex jenis ini bermanfaat untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi.
3. Paramex Flu & Batuk
Tiap tablet Paramex Flu & Batuk mengandung 500 mg paracetamol, 30 mg pseudoephedrine HCl, dan 15 mg dextromethorphan HBr. Varian ini digunakan untuk meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan batuk kering.
Paramex Flu & Batuk 4 Tablet merupakan obat bebas terbatas.
4. Paramex Flu & Batuk PE
Tiap tablet Paramex Flu & Batuk mengandung 500 mg paracetamol, 10 mg phenylephrine HCl, dan 15 mg dextromethorphan HBr. Varian ini digunakan untuk meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, dan hidung tersumbat, yang disertai batuk kering.
Paramex Flu & Batuk PE 4 Tablet bisa diperoleh tanpa resep dokter.
5. Paramex Nyeri Otot
Tiap tablet Paramex Nyeri Otot mengandung 350 mg paracetamol dan 200 mg ibuprofen. Varian Paramex ini digunakan untuk meringankan nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, sakit gigi, dan bisa juga untuk meredakan demam.
Paramex Nyeri Otot 4 Tablet tergolong obat bebas terbatas.
Apa Itu Paramex
| Bahan aktif | Paramex mengandung paracetamol, propyphenazone, kafein, dan dexchlorpheniramine maleate. |
| Paramex SK mengandung paracetamol dan kafein. | |
| Paramex Flu & Batuk mengandung paracetamol, pseudoephedrine, dan dextromethorphan HBr. | |
| Paramex Flu & Batuk PE mengandung paracetamol, phenylephrine, dan dextromethorphan HBr. | |
| Paramex Nyeri Otot mengandung paracetamol dan ibuprofen. | |
| Golongan | Obat bebas untuk Paramex SK |
| Obat bebas terbatas untuk Paramex, Paramex Flu & Batuk, Paramex Flu & Batuk PE, dan Paramex Nyeri Otot | |
| Kategori | Analgetik-antipiretik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), antihistamin, dekongestan, atau antitusif |
| Manfaat | Paramex dan Paramex SK untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi serta menurunkan demam. |
| Paramex Flu & Batuk dan Paramex Flu & Batuk PE untuk meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan batuk kering. | |
| Paramex Nyeri Otot untuk meringankan nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, atau sakit gigi. | |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
| Varian Paramex untuk ibu hamil | Paramex, Paramex SK, Paramex Flu & Batuk, Paramex Flu & Batuk PE |
| Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Paramex Nyeri Otot | |
| Kategori C untuk usia kehamilan <20 minggu: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Kategori D untuk usia kehamilan ≥20 minggu: Ada bukti bahwa obat golongan NSAID berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
| Varian Paramex untuk ibu menyusui | Pseudoephedrine pada Paramex Flu & Batuk, serta dexchlorpheniramine pada Paramex, bisa menurunkan produksi ASI. Hindari penggunaan obat berisi dua bahan tersebut jika ASI tidak lancar atau bayi Anda baru lahir dan belum bisa menyusu dengan benar. |
| Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman untuk keluhan Anda. | |
| Bentuk obat | Tablet dan kaplet |
Peringatan sebelum Menggunakan Paramex
Varian Paramex apa pun tidak boleh digunakan secara sembarangan. Penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi Paramex:
- Jangan mengonsumsi produk Paramex jika Anda memiliki alergi terhadap bahan aktif obat ini. Jika ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan produk Paramex.
- Hindari penggunaan Paramex jika Anda sedang menderita penyakit liver yang berat.
- Jangan mengonsumsi Paramex Flu & Batuk atau Paramex Flu & Batuk PE jika Anda memiliki hipertensi atau stroke.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Paramex Flu & Batuk atau Paramex Flu & Batuk PE jika Anda berusia lanjut, menderita obesitas, atau memiliki tekanan darah tinggi.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Paramex atau Paramex Flu & Batuk jika Anda menderita porfiria.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Paramex Flu & Batuk atau Paramex Flu & Batuk PE jika Anda sedang menderita pembesaran prostat, glaukoma, retensi urine, penyakit ginjal, hipertiroidisme, asma, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan produk Paramex apa pun jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk Paramex varian apa pun jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Paramex agar tidak terjadi kerusakan hati.
- Jangan mengonsumsi produk Paramex lebih dari 5 hari kecuali disarankan oleh dokter. Hubungi dokter jika keluhan yang Anda alami tidak mereda dalam waktu 5 hari.
- Segera ke dokter jika timbul gejala alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan produk Paramex.
Dosis dan Aturan Pakai Paramex
Berikut adalah dosis Paramex berdasarkan varian produknya:
1. Paramex
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 2–3 kali sehari.
2. Paramex SK
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½–1 tablet, 3–4 kali sehari.
3. Paramex Flu & Batuk
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari
4. Paramex Flu & Batuk PE
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.
5. Paramex Nyeri Otot
- Dewasa: 1 tablet, 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Paramex dengan Benar
Konsumsilah Paramex sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat atau ikuti anjuran dokter. Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang disarankan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikut tata cara penggunaan produk Paramex yang perlu Anda perhatikan:
- Varian Paramex dan Paramex SK dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Varian Paramex Flu & Batuk dan Paramex Flu & Batuk PE sebaiknya dikonsumsi bersama makanan untuk mencegah timbulnya sakit perut.
- Paramex Nyeri Otot sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
- Telan tablet atau kaplet Paramex varian apa saja dengan air putih.
- Jika lupa menggunakan Paramex, segera konsumsi obat ini begitu teringat, Namun, jika jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan produk Paramex di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan konsumsi varian produk Paramex yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Hentikan konsumsi Paramex Flu & Batuk atau Paramex Flu & Batuk PE jika timbul keluhan susah tidur, jantung berdebar, tremor, atau pusing. Hubungi dokter lewat chat jika gejala flu tidak mereda dalam waktu 3 hari.
Interaksi Paramex dengan Obat Lain
Produk Paramex mengandung kombinasi beberapa zat aktif. Oleh karena itu, interaksi antarobat yang terjadi dapat berbeda-beda tergantung pada varian Paramex yang digunakan. Secara umum, interaksi obat yang terjadi bisa berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika kandungan pada Paramex atau Paramex SK digunakan dengan quinolone, theophylline, duloxetine, rasagiline, atau tizanidine
- Peningkatan risiko terjadinya memar atau perdarahan jika kandungan Paramex Nyeri Otot digunakan dengan obat lain yang tergolong antiinflamasi non-steroid, obat antiplatelet, atau obat antikoagulan, termasuk aspirin dan warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika kandungan dalam Paramex Nyeri Otot digunakan bersama ciclosporin atau tacrolimus
Guna menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama produk Paramex.
Efek Samping dan Bahaya Paramex
Varian Paramex dan Paramex SK jarang menimbulkan efek samping jika dikonsumsi sesuai dosis dan aturan pakai. Namun, konsumsi Paramex atau Paramex SK dalam dosis besar dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan hati dan kelainan darah.
Konsumsi Paramex varian lain, seperti Paramex Nyeri Otot, Paramex Flu & Batuk, atau Paramex Flu & Batuk PE, juga bisa menimbulkan efek samping. Secara umum, efek samping yang terjadi bisa berupa:
- Kantuk
- Mual atau muntah
- Nyeri lambung
- Rasa panas di dada (heartburn)
- Sembelit atau malah diare
- Mulut kering
- Peningkatan tekanan darah
- Gangguan penglihatan, seperti kesulitan membedakan warna atau penurunan ketajaman penglihatan
Umumnya, efek samping tersebut tergolong ringan dan bisa hilang setelah konsumsi obat dihentikan.
Hentikan konsumsi Paramex Flu & Batuk atau Paramex Flu & Batuk PE jika timbul keluhan berikut ini:
- Gelisah
- Tremor
- Sulit tidur (insomnia)
- Jantung berdebar
Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak membaik bahkan setelah pemakaian obat dihentikan. Dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Meski jarang terjadi, penggunaan produk Paramex menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping serius. Segera temui dokter jika timbul keluhan berikut:
- Kerusakan hati, yang gejalanya antara lain nyeri perut bagian atas, perut bengkak, tidak nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja pucat atau kehitaman, dan kulit dan mata menjadi kuning (penyakit kuning)
- Gejala gangguan ginjal, seperti sulit memulai buang air kecil, urine yang keluar saat buang air kecil makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Gejala perdarahan saluran cerna, seperti muntah darah atau BAB berdarah
- Denyut jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan (aritmia)
- Biduran, mengi, sesak napas, bengkak di kelopak mata, bibir, atau lidah