Diagnosis stroke bertujuan untuk memastikan adanya gangguan aliran darah ke otak serta menentukan jenis dan penyebab stroke yang terjadi. Diagnosis yang cepat dan tepat sangat penting agar penanganan dapat segera diberikan untuk mencegah kerusakan otak yang lebih luas.

Rangkaian pemeriksaan yang dilakukan dokter umumnya dimulai dengan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien dan waktu pertama kali gejala muncul. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis untuk menilai fungsi saraf dan kondisi umum pasien. Apabila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis stroke.

Rangkaian Pemeriksaan untuk Diagnosis Stroke

Berikut adalah rangkaian pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis stroke:

Tanya jawab

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien atau keluarga pasien mengenai hal-hal berikut:

  • Waktu pertama kali gejala stroke muncul dan bagaimana perkembangannya
  • Jenis keluhan yang dirasakan, seperti kelemahan anggota gerak, gangguan bicara, atau gangguan penglihatan
  • Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung
  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk obat pengencer darah
  • Riwayat stroke atau gangguan pembuluh darah sebelumnya
  • Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, atau penggunaan obat-obatan tertentu

Informasi mengenai waktu munculnya gejala sangat penting karena memengaruhi pilihan terapi yang dapat diberikan.

Pemeriksaan fisik dan neurologis

Setelah tanya jawab, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi pasien secara menyeluruh, antara lain:

  • Pemeriksaan tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan
  • Kemampuan koordinasi dan keseimbangan tubuh
  • Tingkat kewaspadaan
  • Kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, dan tungkai
  • Gangguan berbicara atau penglihatan
  • Gerakan refleks tubuh misalnya refleks Babinski

Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan bagian otak yang kemungkinan terdampak oleh stroke.

Pemeriksaan penunjang

Untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis stroke, dokter dapat menyarankan pemeriksaan tambahan berupa:

  • Tes darah, untuk menilai faktor pembekuan darah, kadar gula darah, dan kolesterol
  • CT scan otak, untuk mendeteksi perdarahan atau penyumbatan pembuluh darah otak
  • MRI otak, untuk melihat kerusakan jaringan otak secara lebih detail
  • Elektrokardiogram (EKG), untuk mendeteksi gangguan irama jantung yang dapat memicu pembentukan bekuan darah
  • USG Doppler karotis, untuk menilai aliran darah pada pembuluh darah leher
  • Ekokardiografi, untuk mendeteksi penurunan fungsi pompa jantung dan sumber gumpalan di dalam jantung

Pada beberapa kasus, diagnosis stroke dapat ditegakkan dengan cepat berdasarkan pemeriksaan klinis dan CT scan. Namun, pemeriksaan tambahan tetap diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti stroke dan menentukan rencana pengobatan.

Diagnosis stroke yang akurat sangat berperan dalam keberhasilan penanganan dan pencegahan stroke berulang. Jika Anda masih ragu dengan hasil pemeriksaan atau memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur diagnosis yang dianjurkan, Anda dapat berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan informasi dan panduan yang sesuai dengan kondisi Anda.