Diazepam enema adalah obat untuk meredakan kejang, gangguan kecemasan berat, atau kaku otot akibat tetanus. Diazepam enema juga bermanfaat sebagai obat penenang yang diberikan sebelum operasi. Obat ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus.

Diazepam enema yang sudah masuk dalam anus akan terserap ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Selanjutnya, diazepam bekerja meningkatkan aktivitas asam gamma–aminobutirat (GABA) di sistem saraf pusat. GABA berfungsi menekan aktivitas saraf di otak sehingga menghasilkan efek tenang, rileks, dan kantuk.

Diazepam Enema

Merek dagang diazepam enema: Diazepam enema, Nozepav, Stesolid

Apa Itu Diazepam Enema

Golongan Obat resep
Kategori Benzodiazepine
Manfaat Menghentikan kejang
Mengatasi gangguan kecemasan
Melemaskan otot yang kaku atau tegang, misalnya akibat tetanus
Memberikan rasa tenang dan rileks pada pasien yang akan menjalani prosedur medis tertentu, termasuk operasi minor
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia >1 tahun
Diazepam enema untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa diazepam enema berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Diazepam enema untuk ibu menyusui Tanyakan kepada dokter mengenai obat benzodiazepine jenis lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui, terutama jika bayi lahir prematur atau usianya belum mencapai 1 bulan.
Bentuk obat Enema

Peringatan sebelum Menggunakan Diazepam Enema

Penggunaan diazepam enema yang tidak sesuai resep dokter dapat menimbulkan kecanduan, efek samping yang berat, hingga overdosis yang menyebabkan kematian.

Sebelum menggunakan diazepam enema untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Diazepam enema tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain yang tergolong benzodiazepine, seperti alprazolam atau clonazepam.
  • Jangan menggunakan diazepam enema jika sedang menderita myasthenia gravis, gagal hati, porfiria, glaukoma sudut tertutup, atau sleep apnea.
  • Beri tahu dokter jika sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver,  penyakit paru-paru atau gangguan pernapasan yang berat, seperti asma atau pneumonia.
  • Informasikan kepada dokter jika terdapat kondisi berupa gangguan mental, seperti psikosis, depresi, fobia, obsessive compulsive disorder (OCD), atau gangguan kepribadian. Beri tahu juga dokter jika pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan diazepam enema jika sedang atau pernah mengalami penyalahgunaan NAPZA atau kecanduan alkohol.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan kepada dokter mengenai semua obat yang sedang digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal, termasuk St. John's wort. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan diazepam enema. Obat ini bisa menyebabkan kantuk. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak sedang menggunakan diazepam enema jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Hindari konsumsi seledri dan buah dari tanaman sitrun, seperti jeruk, jeruk bali, dan grapefruit, khususnya dalam bentuk jus, selama menggunakan diazepam enema, karena bisa menimbulkan efek samping. 
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan diazepam enema agar tidak terjadi efek samping yang fatal.
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan diazepam enema.

Dosis dan Aturan Pakai Diazepam Enema

Dosis diazepam enema yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan usia dan berat badan (BB) pasien. Berikut adalah dosis diazepam enema berdasarkan tujuan penggunaannya:

Tujuan: Menghentikan kejang, seperti pada epilepsi maupun step

  • Dewasa: 0,5 mg/kgBB, dosis dapat diulang tiap 12 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 30 mg per hari.
  • Lansia: 0,25 mg/kgBB, dosis dapat diulang tiap 12 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 15 mg per hari.
  • Anak-anak:, Dosis 0,5 mg/kgBB untuk anak usia 2–5 tahun. Dosis 0,3 mg/kgBB untuk anak usia 6–11 tahun. Sementara itu, dosis 0,2 mg/kgBB untuk anak usia ≥12 tahun. Dosis dapat diulang tiap 4–12 jam sesuai kebutuhan.

Tujuan: Melemaskan otot yang kaku atau tegang, mengatasi gangguan kecemasan yang berat, atau sebagai obat penenang sebelum tindakan operasi 

  • Dewasa dan anak usia >1 tahun: 0,5 mg/kgBB, dosis dapat diulang tiap 12 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 30 mg per hari.
  • Lansia: 0,25 mg/kgBB, dosis dapat diulang tiap 12 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 30 mg per hari.

Cara Menggunakan Diazepam Enema dengan Benar

Gunakanlah diazepam enema sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan tanpa sepengetahuan dokter.

Bagi penderita epilepsi yang diresepkan diazepam enema, pastikan keluarga atau orang yang merawat Anda memahami cara, dosis, dan waktu yang tepat untuk memberikan obat ini. Diazepam enema perlu diberikan ketika Anda mengalami kejang.

Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah panduan menggunakan diazepam enema berikut:

  • Cuci dan keringkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan diazepam enema.
  • Untuk menggunakan obat ini, posisikan tubuh berbaring menyamping ke arah kiri. Setelah itu, tekuk kaki kanan ke arah dada. Jika Anda kidal, lakukan dengan arah sebaliknya.
  • Masukkan bagian mulut tube enema ke dalam dubur.
  • Tekan tube hingga cairan obat masuk ke dalam anus seluruhnya.
  • Tetap tekan tube ketika menariknya dan rapatkan bokong selama 1–2 menit agar cairan obat tidak keluar.
  • Diazepam enema dapat meredakan kejang dalam waktu 2–10 menit. Hubungi dokter via chat atau segeralah ke IGD rumah sakit terdekat, jika kejang belum berhenti atau makin parah dalam waktu 15 menit setelah menggunakan obat ini.
  • Simpan diazepam enema di tempat yang kering dan terhindar dari panas dan lembap, serta jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan berbagi obat ini dengan orang lain, meski orang tersebut memiliki gejala yang sama. Penyalahgunaan diazepam enema dapat menyebabkan overdosis hingga kematian. Di samping itu, menjual atau memberikan obat ini kepada orang lain tanpa resep dokter termasuk perbuatan yang melanggar hukum.
  • Jangan menggunakan diazepam enema setiap hari atau dalam jangka panjang, kecuali atas arahan dokter.
  • Jangan menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter, terutama bagi Anda yang diresepkan diazepam enema untuk jangka waktu tertentu. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap saat terapi perlu dihentikan guna mencegah timbulnya gejala putus obat. Hubungi dokter jika muncul keluhan sulit tidur, cemas, tremor, atau halusinasi.  
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti tes fungsi hati, secara berkala.
  • Jangan pakai diazepam enema yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Diazepam Enema dengan Obat Lain

Apabila digunakan bersama obat-obatan tertentu secara bersamaan atau dalam waktu yang berdekatan, diazepam enema bisa menimbulkan interaksi obat. Efek interaksi yang bisa terjadi antara lain:

Selain itu, efek penenang dan anticemas dari diazepam akan berkurang jika obat ini digunakan bersama makanan atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi. Penurunan efektivitas obat ini juga bisa terjadi jika diazepam enema digunakan bersama produk herbal St John’s wort.

Sementara itu, jika dibarengi dengan konsumsi seledri atau buah dari tanaman sitrun, seperti jeruk, jeruk bali, dan grapefruit, khususnya dalam bentuk jus, efek diazepam enema akan meningkat sehingga bisa menyebabkan efek samping.

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter jika hendak menggunakan obat apa pun bersama diazepam enema.

Efek Samping dan Bahaya Diazepam Enema

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan diazepam enema adalah:

  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Diare atau justru sembelit
  • Mual
  • Sempoyongan atau limbung
  • Sensasi panas di sekitar wajah dan leher (flushing)

Beri tahu dokter melalui chat jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu, termasuk:

  • Gangguan kecemasan atau kejang yang makin parah
  • Linglung atau timbul halusinasi maupun delusi
  • Muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
  • Gelisah, mudah marah, sedih terus-menerus, atau depresi
  • Gangguan perilaku, seperti berperilaku impulsif atau kompulsif
  • Gemetar atau tremor, telinga berdenging, otot kedutan
  • Kesulitan mengingat atau malah hilang ingatan

Bila keluhan di atas tidak membaik atau malah bertambah parah, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.

Selain itu, segeralah bawa keluarga atau orang terdekat ke IGD rumah sakit juga, jika terdapat gejala overdosis diazepam, seperti:

  • Napas melambat atau henti napas
  • Bibir membiru
  • Bicara tidak jelas atau dysarthria
  • Kantuk berat hingga sulit dibangunkan