Oskadon SP adalah obat pereda nyeri otot yang mengandung ibuprofen dan paracetamol. Oskadon SP dapat digunakan untuk meredakan sakit pinggang, nyeri punggung, dan pegal linu.
Ibuprofen pada Oskadon SP bekerja menghambat pembentukan prostaglandin yang menjadi pemicu gejala radang, termasuk nyeri dan demam. Sementara itu, paracetamol bekerja langsung pada pusat pengaturan nyeri dan suhu di otak untuk meredakan nyeri dan menurunkan suhu tubuh saat terjadi demam.

Berkat cara kerjanya, Oskadon SP tidak hanya ampuh meredakan nyeri otot, tetapi juga dapat meringankan sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri haid, serta menurunkan demam.
Oskadon SP dijual dalam kemasan strip 4 tablet. Oskadon SP 4 Tablet tergolong obat bebas terbatas sehingga yang penggunaannya harus sesuai aturan pakai.
Apa Itu Oskadon SP
| Bahan aktif | Paracetamol 350 mg dan ibuprofen 200 mg |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Analgesik dan antipiretik atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
| Manfaat | Meredakan nyeri, seperti pada sakit pinggang, nyeri otot, atau pegal linu |
| Menurunkan demam | |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Oskadon SP untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu |
| Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping ibuprofen terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Usia kehamilan ≥20 minggu | |
| Kategori D: Ada bukti bahwa ibuprofen berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
| Oskadon SP untuk ibu menyusui | Obat nyeri yang mengandung ibuprofen dan paracetamol, seperti Oskadon SP, aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai atau anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Oskadon SP
Penggunaan Oskadon SP tidak boleh asal-asalan. Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya adalah:
- Jangan mengonsumsi Oskadon SP jika alergi memiliki terhadap paracetamol atau ibuprofen. Jika ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat ini.
- Hindari penggunaan Oskadon SP jika Anda pernah mengalami serangan asma atau reaksi alergi berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dari kelompok OAINS, seperti naproxen.
- Jangan mengonsumsi obat nyeri berbahan ibuprofen tanpa persetujuan dokter jika Anda menderita tukak lambung, tukak usus dua belas jari (ulkus duodenum), gagal ginjal, perdarahan saluran pencernaan, atau gagal hati.
- Hindari penggunaan obat yang mengandung ibuprofen jika Anda berencana atau baru-baru ini menjalani operasi bypass jantung.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Oskadon SP jika Anda sedang menderita defisiensi G6PD, penyakit ginjal, malnutrisi kronis, anemia hemolitik, penyakit liver, atau penyakit infeksi yang berat.
- Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan Oskadon SP jika sedang menderita radang usus, polip hidung, edema, epilepsi, porfiria, polip hidung, lupus, atau gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.
- Mintalah saran dokter perihal penggunaan Oskadon SP jika Anda sedang menderita penyakit jantung maupun stroke, atau kondisi lain yang bisa menyebabkan penyakit tersebut, termasuk hiperlipidemia, kebiasaan merokok, diabetes, atau hipertensi.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Oskadon SP jika Anda sedang mengalami kecanduan alkohol atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Oskadon SP jika Anda sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, mengalami gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit hamil, atau sedang menjalani tes kesuburan.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Oskadon SP jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini bertujuan untuk menghindari interaksi antarobat.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Oskadon SP agar tidak terjadi kerusakan hati dan perdarahan saluran cerna.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Oskadon SP.
Dosis dan Aturan Pakai Oskadon SP
Dosis Oskadon SP untuk meredakan nyeri pada orang dewasa adalah 1 tablet, 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Oskadon SP dengan Benar
Gunakan Oskadon SP sesuai aturan pakai pada kemasannya, atau ikuti anjuran dokter. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan atau mengonsumsinya bersama obat lain yang juga mengandung paracetamol.
Berikut adalah panduan penggunaan Oskadon SP:
- Konsumsilah Oskadon SP sesudah makan.
- Telan tablet Oskadon SP dengan air putih.
- Jangan berbaring sampai 10 menit setelah minum Oskadon SP.
- Hentikan penggunaan Oskadon SP jika keluhan nyeri sudah mereda. Jangan menggunakan obat ini dalam jangka panjang, kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Hubungi dokter jika nyeri belum mereda setelah 7 hari menggunakan Oskadon SP. Untuk mendapat respons yang cepat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
- Simpan Oskadon SP di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan konsumsi Oskadon SP yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Oskadon SP dengan Obat Lain
Efek interaksi yang bisa terjadi jika paracetamol dan ibuprofen pada Oskadon SP digunakan bersama obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika dikonsumsi bersama metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid
- Peningkatan kadar chloramphenicol atau busulfan di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan bersama obat lain yang tergolong NSAID; obat antikoagulan, seperti warfarin; obat aspirin; obat kortikosteroid; atau obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti escitalopram atau fluoxetine
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan obat golongan quinolone, misalnya ciprofloxacin
- Peningkatan risiko timbulnya efek samping dari ibuprofen jika obat ini digunakan bersama fluconazole atau voriconazole
- Peningkatan kadar obat lithium, methotrexate, atau antibiotik golongan aminoglikosida sehingga dapat memicu timbulnya efek samping obat tersebut
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes golongan sulfonilurea, seperti glibenclamide
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama zidovudine
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor atau ARB, dalam menurunkan tekanan darah
- Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
Supaya terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Oskadon SP.
Efek Samping dan Bahaya Oskadon SP
Konsumsi obat yang mengandung ibuprofen, seperti Oskadon SP, dapat menimbulkan efek samping berupa:
- Sakit maag
- Sensasi panas di dada atau nyeri ulu hati (heartburn)
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Diare atau malah sembelit
- Pusing
Hubungi dokter jika efek samping tersebut berlanjut atau malah makin parah. Untuk memastikan kondisi dan mendapatkan penanganan awal yang cepat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter.
Segera ke dokter jika penggunaan Oskadon SP menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping serius, termasuk:
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Perdarahan saluran cerna, yang gejalanya meliputi muntah darah, muntah hitam seperti ampas kopi, batuk darah, BAB berdarah, atau tinja berwarna hitam
- Mudah memar atau mimisan
- Sakit kepala parah yang muncul mendadak, lumpuh sebelah badan
- Nyeri dada sebelah kiri seperti tertekan atau tertindih, yang dapat menjalar ke daerah leher, rahang, lengan, atau punggung
- Tubuh bengkak (edema), berat badan naik drastis, sesak napas atau kesulitan bernapas meski sedang berbaring
- Sakit kepala yang sangat berat, nyeri dada, linglung, cemas yang parah, telinga berdenging (tinnitus), atau penglihatan kabur
- Gejala gangguan liver, seperti nyeri berat di perut sebelah kanan atas, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti dempul, atau penyakit kuning
- Gejala gangguan ginjal, antara lain urine yang keluar makin sedikit, tidak bisa buang air kecil sama sekali, atau bengkak di tungkai maupun kaki
Untuk memudahkan, gunakanlah fitur buat janji temu dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Melalui fitur tersebut, Anda bisa langsung membuat janji temu berdasarkan lokasi, jadwal, dan ulasan dari pengguna lain. Bila memerlukan penanganan medis secepatnya, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat.