Termorex Plus adalah obat flu dan batuk berbentuk sirop rasa jeruk untuk anak-anak. Termorex Plus bermanfaat untuk meredakan gejala flu, seperti demam, bersin-bersin, dan hidung tersumbat, yang disertai batuk berdahak.
Termorex Plus merupakan varian produk Termorex. Tiap 5 ml sirup Termorex Plus mengandung 120 mg paracetamol, 25 mg guaifenesin, 7,5 mg pseudoephedrine, dan 0,5 mg chlorpheniramine maleate.

Paracetamol bekerja langsung di pusat pengatur suhu tubuh dan nyeri yang ada di otak. Cara kerja tersebut bisa meredakan sakit kepala dan demam saat flu. Sementara itu, pseudoephedrine bekerja dengan cara mengempiskan pembuluh darah yang bengkak di rongga hidung sehingga keluhan hidung tersumbat bisa mereda.
Guaifenesin pada Termorex Plus bekerja sebagai ekspektoran yang mengencerkan dahak agar mudah dikeluarkan saat batuk. Sementara itu, chlorpheniramine merupakan antihistamin yang cara kerjanya dengan menghambat efek senyawa pemicu gejala alergi, termasuk bersin-bersin.
Termorex Plus dijual dalam dua varian kemasan, yaitu:
Semua varian rasa Termorex Plus bisa dibeli tanpa resep dokter.
Apa Itu Termorex Plus
| Bahan aktif | Paracetamol, pseudoephedrine, guaifenesin, dan chlorpheniramine maleate |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Obat flu dan batuk anak kombinasi analgesik dan antipiretik, ekspektoran, dekongestan, dan antihistamin |
| Manfaat | Mengatasi gejala flu yang disertai batuk berdahak pada anak-anak |
| Digunakan oleh | Anak usia ≥2 tahun |
| Termorex Plus untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pseudoephedrine, guaifenesin, dan chlorpheniramine terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Termorex Plus hanya untuk anak-anak sehingga tidak dapat digunakan oleh ibu hamil. | |
| Termorex Plus untuk ibu menyusui | Kombinasi chlorpheniramine dan pseudoephedrine dalam Termorex Plus bisa mengurangi produksi ASI. Oleh karena itu, obat ini tidak dianjurkan untuk ibu yang baru mulai menyusui atau ibu menyusui yang mengalami ASI kurang atau tidak lancar. |
| Bentuk obat | Sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Termorex Plus
Sebelum memberikan Termorex Plus kepada anak, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Jangan memberikan Termorex Plus kepada anak yang alergi terhadap kandungan obat ini, atau obat lain yang mengandung ephedrine atau phenylpropanolamine. Bila ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak.
- Sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak, terutama yang berusia <6 tahun.
- Jangan memberikan Termorex Plus tanpa arahan dokter bila anak sedang mengalami keluhan susah buang air kecil.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Termorex Plus jika anak sedang mengalami gangguan pernapasan menahun, seperti asma, emfisema, bronkitis kronis, atau penyakit paru obstruktif kronis.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum memberikan Termorex Plus kepada anak jika ia memiliki glaukoma, hipertensi, penyakit tiroid, tukak lambung, diabetes, epilepsi, pheochromocytoma, atau penyakit jantung.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat berisi paracetamol jika anak sedang menderita defisiensi G6PD, penyakit ginjal, malnutrisi berkepanjangan, penyakit infeksi yang berat, penyakit liver, atau anemia hemolitik.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Termorex Plus jika anak sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa anak sedang mengonsumsi Termorex Plus jika ia direncanakan untuk menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun.
- Segera hubungi dokter jika anak mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Termorex Plus.
Dosis dan Aturan Pakai Termorex Plus
Berikut adalah dosis Termorex Plus sebagai obat flu dan batuk anak:
- Anak usia 2–5 tahun: 5 ml (1 sendok takar), 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 10 ml (2 sendok takar), 3 kali sehari.
Cara Menggunakan Termorex Plus dengan Benar
Penggunaan Termorex Plus harus sesuai aturan pakai pada kemasannya, atau ikuti anjuran dokter. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan atau memberikannya bersama obat lain yang juga mengandung bahan aktif yang serupa.
Agar obat bekerja sesuai fungsinya, ikuti cara menggunakan Termorex Plus berikut:
- Berikanlah Termorex Plus kepada anak pada saat ia makan atau segera setelah makan. Tujuannya adalah agar tidak timbul sakit perut.
- Pastikan untuk mengocok botol sebelum obat digunakan.
- Gunakan alat takar yang disertakan dalam kemasan Termorex Plus supaya dosisnya akurat.
- Hentikan pemberian Termorex Plus jika keluhan flu dan batuk anak sudah hilang.
- Jangan menggunakan Termorex Plus lebih dari 3 hari karena dapat menyebabkan efek samping dan memperburuk gejala.
- Hentikan pengobatan dan hubungi dokter jika keluhan flu dan batuk belum membaik. Untuk mendapat respons yang cepat, lakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
- Simpan Termorex Plus di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Termorex Plus yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Termorex Plus dengan Obat Lain
Beberapa kandungan Termorex Plus bisa berinteraksi dengan obat lain jika digunakan secara bersamaan. Efek interaksi yang terjadi bisa berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika dikonsumsi bersama metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat chloramphenicol atau busulfan
- Penurunan efek antihipertensi dari metildopa, penghambat alfa, atau penghambat beta, seperti bisoprolol
- Peningkatan risiko terjadinya hipertensi jika digunakan dengan antidepresan trisiklik, atau stimulan, seperti methylphenidate
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan bersama digoxin atau obat antikolinergik
- Peningkatan efek kantuk jika digunakan bersama obat penenang, obat nyeri opioid, obat tidur, atau phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan phenytoin
- Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter sebelum memberikan Termorex Plus, terutama pada anak yang menggunakan obat tertentu secara rutin.
Efek Samping dan Bahaya Termorex Plus
Penggunaan obat flu dan batuk berbahan pseudoephedrine, chlorpheniramine, dan guaifenesin, seperti Termorex Plus, bisa menimbulkan efek samping berupa:
- Kantuk
- Mulut kering
- Mual atau muntah
- Sakit perut atau sakit maag
- Sembelit
Hentikan penggunaan Termorex Plus jika anak mengalami rewel dan susah tidur.
Meski jarang terjadi, penggunaan obat berbahan aktif yang sama dengan Termorex Plus dapat menimbulkan efek samping serius, termasuk:
- Kejang
- Perubahan mental, seperti halusinasi, linglung, gelisah yang parah
- Detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan
- Memar atau perdarahan tanpa sebab yang jelas
- Jarang buang air kecil, urine yang keluar makin sedikit, atau tidak keluar sama sekali
Segera temui dokter jika anak mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Termorex Plus. Untuk memudahkan, gunakanlah fitur buat janji temu dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Melalui fitur tersebut, Anda bisa langsung membuat janji temu berdasarkan lokasi, jadwal, dan ulasan dari pengguna lain.